Perilaku Industri Pasar
Pasar
Industrial, pasar produsen, atau pasar organisasional adalah kelompok
organisasional yang membeli produk dan jasa untuk dijual kembali atau diproses
menjadi produk lain yang akan dijual untuk kepentingan organisasinya.
Karakter
Pasar Industrial
Pada umumnya,
jumlah pembeli industrial relatif sedikit, tetapi volume pembeliannya lebih
besar dari pada volume pembelian pasar konsumen. Pembelian barang yang
dilakukan oleh pasar industrial adalah lebih kontinyu, timbal balik dan melalui
syarat-syarat pembelian secara formal, dependen, dan melakukan pembelian dalam
jangka panjang.
Organisasi
Pembelian
Organisasi
pembelian pada umumnya adalah professional rasional, dan berpengalaman.
Permintaan organisasi secara keseluruhan adalah bersifat inelastik dan
permintaan pembelian organisasi bersifat turunan. Lokasi perusahaan umumnya
terkonsentrasi pada wilayah industri, perdagangan, atau perkantoran.
Keputusan
Pembelian Industrial
Pertimbangan
keputusan pembelian industrial lebih kompleks dari pada keputusan konsumen.
Selain aspek personal dan lingkungan yang lebih umum, faktor lain yang
berpengaruh terhadap perilaku pembeliannya adalah aspek intraorganisasi, aspek
hubungan interorganisasi serta aspek hubungan interpersonal.
Faktor
Pengaruh Perilaku Pembelian
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pembelian pasar industrial adalah:
·
Lingkungan Organisasi
Tingkat permintaan,
situasi ekonomi, biaya modal, tingkat perubahan teknologi, politik dan
peraturan pemerintah dan kondisi persaingan.
·
Intraorganisasi
Adalah faktor-faktor
yang terdapat dalam internal perusahaan, misalnya tujuan organisasi, kebijakan,
prosedur, struktur organisasi, sistem, pertumbuhan, inovasi, survival,
keuntungan,dsb.
·
Interorganisasi dan
inter individu
Berkaitan dengan hubungan
antara pembelian dengan pemasok potensial secara organisasional maupun
individual. Misalnya relasi antara pemasok, investor, masyarakat dan
perusahaan, wewenang, jabatan, persuasi, dsb.
·
Individual
Umur, income, edukasi, empati, kepribadian
sikap, karir, dsb. Dari masing-masing partisipan dalam proses pembelian.
Tipe
Pembelian Pasar Industrial
Perilaku
pembelian organisasi dapa dibedakan berdasarkan situasi penbelian yang dialami
produsen:
1. Pembelian
baru, adalah pembelian yang dilakukan untuk pertama kali. Sehingga perlu ekstra
pertimbangan dalam dalam memilih penjual, produk, maupun menetapkan
syarat-syarat dalam pembeliannya. Untuk itu diperlukan banyak informasi yang
akan dapat membantu dalam pengambilan keputusan pembelian. Dan selanjutnya
diperlukan evaluasi kembali apabila penbelian telah dilakukan dengan benar.
2. Pembelian
ulang modifikasi, adalah pembelian kembali atas kegiatan yang pernah dilakukan
sebelumnya. Oleh karena itu perlu pertimbangan yang diperlukan hanyalah
bersifat memperbaiki atau spesifikasi produk, maupun syarat pembeliannya.
3. Pembelian
ulang rutin, adalah pembelian ulang yang sering dilakukan secara periodik.
Proses pembeliannya lebih bersifat prosedural sehingga tidak begitu banyak
memerlukan pertimbangan lagi. Oleh karena itu tidak banyak memerlukan informasi
lagi dari luar. Pembelian yang harus dilakukan adalah mengikuti atau mangulangi
prosedur yang telah sering dilakukan.
Peran Pembelian Organisasional
Peran
pembelian pasar organisasional pada umumnya hampir sama dengan perilaku
pembelian konsumen. Perilaku pembelian pasar industrial dipengaruhi oleh peran
dari pelaku-pelaku kegiatan pembeliannya. Salah satu atau beberapa pelaku
tersebut dapat memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan
pembeliannya. Melalui pemahaman terhadap siapa pelaku yang lebih dominan,
merupakan usaha untuk mengendalikan kegiatan proses pembelain pasar industrial.
Peran-peran
pelaku dalam proses pembelian organisasional adalah:
1. Pemakai
(users)
Pemakai barang-barang
industrial terutama adalah karyawan operasional. Pemakai dapat menjadi penting
apabila barang-barang (misalnya bahan bakuatau peralatan) yang dipergunakan
adalah sangat khusus dan sulit digantikan. Usulan pembelian (jumlah,
spesifikasi maupun jenis barang yang diperlukan) umumnya adalah berasal dari
pemakai yaitu operator atau pelaksana operasional.
2. Pengaruh
(influencers)
Peran pengaruh adalah
tidak langsung pada proses pembelian, tetapi dapat menjadi penting. Mereka
membantu usulan pembelian, terutama pada spesifikasi teknis dan informasi untuk
melakukan evaluasi dan seleksi. Pada kegiatan industri mereka pada umumnya
adalah staf ahli, misalnya para laboran atau konsultan.
3. Pembeli
(buyers)
Bagian pembelian
merupakan fungsi khusus yang resmi untuk memilih, menentukan, dan melakukan
transaksi pembelian. Seringkali, bagian pembelian mempunyai wewenang untuk
mengendalikan negosiasi dan mengambil keputusan.
4. Pengambil
keputusan (deciders)
Keputusan pembelian
seringkali di luar wewenang bagian pembelian. Pemegang otoritas ini dapat mempunyai
tingkatan yang lebih tinggi atau dapat di luar bagian pembelian.
5. Penjaga
gawang (gatekeepers)
Penjaga gawang secara
tidak langsung mempengaruhi kelancaran proses operasional pembelian. Mereka
dapat mengatur arus informasi atau mangatur pihak-pihak yang yang melakukan
pembelian. Misalnya peranan sekretaris eksekutif yang mengatur agenda kegiatan
manajer. Fungsi penjaga gawang menjadi penting, karena setiap arus proses
pembelian akan melewati posisinya.
Proses
Pembelian Industrial
Proses
pembelian pada umumnya melewati beberapa langkah prosedural prosedural sebagai
berikut:
1.
Penentuan
kebutuhan
Penentuan
kebutuhan akan suatu barang merupakan usaha identifikasi persoalan yang
dihadapi (terutama oleh bagian produksi). Misalnya usulan pembelian yang
menjelaskan tentang spesifikasi barang. Jenis, jumlah, dan waktu yang
diperlukan.
2.
Pengumpulan
informasi
Informasi
(dari dalam maupun dari luar) diperlukan untuk dipergunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Informasi dari dalam terutama diminta dari bagian produksi
atau bagian teknis lainnya yang memberikan penjelasan secara umum tau
spesifikasi khusus. Informasi dari luar
dikumpulkan untuk menjelaskan tentang produk, proposal barang yang akan
ditawarkan, kualifikasi pemasok serta persyaratan negosiasi yang diperlukan.
Pengumpulan informasi produk dilakuakan secara inspeksi menyeluruh atau diambil
dari sebagian produk sebagai sampel atau contoh. Apabila barang-barang yang
akan dibeli mempunyai kergaman dalam spesifikasi, maka hanya beberapa bagian
contoh saja yang perlu diperiksa. Tetapi untuk barang-barang yang tidak standar
perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap barang-barang yang akan
dibeli. Pembeli memerlukan deskripsi atau spesifikasi secara tertulis maupun
lisan untuk usulan barang-barang yang akan dibeli. Terutama apabila jumlah
pemasok lebih dari satu, pembeli memerlukan informasi yang dapat dipergunakan
sebagai dasar seleksi. Seringkali deskripsi perlu dilengkapi dengan garansi
atau setifikasi untuk lebih meyakinkan pembeli.
3.
Pengambilan
keputusan
Setelah
informasi cukup diperoleh, maka langkah berikutnya adalah melakukan pemilihan
terhadap pemasok yang dapat mmenuhi kebutuhannya. Misalnya, kualifikasi pemasok
dalam hal pengalaman, kepercayaan, kemampuan maupun, keahlian adalah aspek yang
perlu dipertimbangkan pada proses seleksinya. Teknis evaluasi terhadap
pemeriksaan fisik barang serta analisa biaya dan manfaat dilakukan untuk
mempertimbangkan setiap usulan penawaran. Bagian pembelian atau bagian otoritas
dengan usulan bagian produksi atau teknis mempunyai wewenang mengambil
keputusan pembelian tersebut. Prosedur ini dilakukan terutama untuk perlakuan
pembelian yang tidak rutin.
4.
Pelaksanaan
pembelian
Ada
beberapa kegiatan yang perlu dilakukan pada proses maupun setelah keputusan
pembelian diambil. Yaitu melakukan negosiasi kontrak dan pengiriman barang.
Pada umumnya, pembelian barang-barang industrial memerlukan kontrak yang perlu
dirundingkan terlebih dahulu. Diperlukan kesepakatan secara tulis dan lisan
yang mengikat atas transaksi atau perubahan-perubahan yang kemungkinan dapat
terjadi. Dan kemudian diperlukan keyakinan bahwa barang-barang yang dibeli akan
dikirimkan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.
5.
Evaluasi
pembelian
Setelah
proses pembelian selesai, masih perlu dilakukan kegiatan pasca pembelian. Yaitu
penilaian terhadap kegiatan yang telah selesai dilakukan. Apakah pembelian yang
telah dilakukan telah memenuhi persyaratan dan kebutuhan yang diminta. Hasil
penilaian akan merupakan masukan terhadap rencana pembelian yang akan datang
(terutama untuk jenis pembelian rutin).
Perilaku
Pasar Pembeli
Pasar
pembeli (buyer market) adalah para pedagang yang akan membeli barang dagangan
untuk dijual kembali kepada konsumen. Mereka dapat sebagai pedagang besar
ataupun pedagang pengecer. Dalam beberapa hal, perilaku pasar pembeli adalah
sama dengan perilaku pasar industrial. Perbedaanya hanyalah terletak pada jenis
produk yang dibeli, serta organisasi pembelian.
Produk
yang dibeli:
Produk
yang dibeli adalah barang dagangan yang akan dijual kembali kepada konsumen.
Oleh karna itu, pedagang sebenarnya hanya merupakan agen pembelian dari
konsumen. Karena pilihan barang yang dibeli sebenarnya adalah pilihan konsumen
bukan kehendak padagang.
Jenis produk yang
dibeli dapat dibedakan dalam beberapa ragam pilihan:
1. Ragam
lebar dan dalam, adalah keragaman barang dagangan yang mempunyai banyak
kategori dan banyak pilihan pada masing-masing kategori. Tujuannya adalah
menciptakan kondisi one stop shopping
bagi konsumen untuk memberikan kepuasan dan pilihan. Mampu menciptakan
kesetiaan pelanggan tetapi biaya persediaan sangat tinggi.
2. Ragam
lebar dan dangkal, adalah keragaman barang dagangan yang mempunyai banyak
kategori tetapi hanya mempunyai pilihan terbatas pada masing-masing kategori.
Yang diutamakan bukan kepada banyaknya pilihan tetapi jenis-jenis produk dan
merk yang dibeli adalah lengkap. Tujuannya untuk memperluas pasar konsumen dan
meningkatkan lalu-lintas toko dengan biaya yang lebih murah. Tetapi karena
pilihannya terbatas kemungkinan dapat memperlemah citra toko dan mengurangi
kesetiaan pelanggan.
3. Ragam
tipis dan dalam, adalah keragaman barang dagangan yang hanya mempunyai sedikit
kategori tetapi menyediakan pilihan yang sangat lengkap. Yang diutamakan bukan
pada banyaknya jenis barang tetapi adalah banyak pilhan dari suatu merk.
Tujuannya untuk membina loyalitas konsumen dengan spesialisasi produk atau merk
tertentu.
4. Ragam
tipis dan dangkal, adalah keragaman barang dagangan yang mempunyai sedikt
kategori maupun pilihannya. Yang diutamakan adalah pilihan kategori maupun
pilhan produk yang mempunyai tingkat perputaran tinggi. Selain itu juga
menghemat biaya agar mempermudah konsumen membeli.
Organisasi
Pembelian
Pada
perusahaan perorangan yang tidak begitu besar, peranan pemilik sangat dominan,
sehingga organisasi pembelian masih informal. Sedangkan pada pedagang-pedagang
besar misalnya Departemen Store, peranan organisasi pembelian yang lebih formal
sangat berperan.
Organisasi
pedagang yang mempunyai banyak unit akan menciptakan pilihan dalam penentuan
tingkat alokasi kewenangannya. Yaitu pilihan antara organisasi pembelian yang
tersentralisir maupun pilihan organisasi pembelian yang terdesentralisir.
Karakter organisasi pembelian yang tersentralisir adalah: terpadu, terkendali,
konsisten, berpeluang untuk potongan harga, tetapi kurang fleksibel, lamban,
dan kaku. Karakter organisasi yang terdesentralisir adalah: adaptif, moral
tinggi, kurang terkendali, dan volume potongan harga rendah.
Atas
dasar fungsi yang dilakukan, organisasi pembelian dibedakan antara organisasi
pembelian yang terpisah dengan bagian penjualan maupun pilihan organisasi
penjualan yang terpadu dengan bagian pembelian.
Organisasi
pembelian yang terpisah lebih terspesialisasi. Lebih dekat dengan konsumen
tetapi berpeluang untuk konflik dengan bagian penjualan. Organisasi pembelian
yang terpadu dengan unit penjualan lebih mampu memadukan antara kepentingan
pembeli dan penjual.
Berdasarkan
sumber personelnya, organisasi pembelian dapat dibedakan antara: organisasi
pembelian yang berpersonel dari dalam, maupun organisasi pembelian yang
berpersonel dari luar perusahaan, bagian pembelian lokal, yang berpersonel dari
luar perusahaan dependen maupun independen, serta oerganisasi koperasi
pembelian yang mempunyai personel sebagai anggota koperasi pembelian adalah
para pembeli independen.
Perilaku
Pasar Pemerintah
Pasar
pemerintah adalah organisasi atau lembaga pemerintah yang membeli produk-produk
untuk menjalankan kegiatan operasionalnya melayani kepentingan masyarakat.
Lembaga-lembaga departemen maupun nondepartemen yang bergerak pada sektor
industri, pertanian, perdagangan, transportasi, kehutanan, pariwisata, transmigrasi,
dan sektor-sektor lain adalah pembeli-pembeli produk industrial yang sangat
potensial.
Kesimpulan
Dalam
suatu organisasi atau perusahaan, kegiatan pembelian menjadi suatu kegiatan
yang sangan sering dilakukan. Para pelaku pembelian tersebut meliputi pasar
industrial, pasar produsen atau pasar organisasional dll. Mereka membeli produk
dan jasa tersebut untuk dijual atau diproses kembali menjadi produk lain dan
dijual kembali. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan
tersebut. Sehingga kinerja para orang-orang atau karyawan dalam perusahaan
dapat meningkat dan berjalan dengan baik. Dan tingkat kesejahteraan dan
kemajuan perusahaan atau lembaga tersebut cenderung tinggi dan meningkat dengan
pesat, sehinnga memberikan dampak yang positif bagi perusahaan dan para
karyawan yang ada di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar