the GazettE

the GazettE
INSIDE BEAST

Senin, 14 Juli 2014

Pendapat Tentang Pilpres 9 Juli 2014 Mendatang

          Pemilu Pilpres yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014, akan segera dilaksanakan. Para pemilih yang terdiri dari sebagian besar warga negara Indonesia sangat antusias dengan pemilu yang akan diadakan tersebut. Untuk para kandidat calon presiden yakni ada dua kandidat capres, pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 adalah Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa, sedangakan Pasangan capres nomor urut 2 adalah Joko Widodo dan Jusuf Kalla. 

          Para kedua kandidat capres dan cawapres masing-masing akan memegang peran penting dalam upaya mensejahterakan rakyat Indonesia pada 5 tahun kedepan ataupun jika berlangsung seterusnya. para kedua kandidat capres maupun cawapres masing-masing mempunyai visi dan misi yang sangat baik dan bagus untuk kesejahsteraan maupun kemajuan Bangsa Indonesia. dari kedua calon presiden, terlihat sangat menunjukan kebolehan dan sikap yang sangat dapat menerima pendapat maupun tujuan satu sama lain. Jika Probowo mempunyai sikap yang tegas dan berwibawa, maka Joko Widodo pun mempunyai sikap yang ramah dan konsisiten dengan apa yang akan diutarakannya. 

       Jadi Saya pun sebagai warga negara Indonesia menghimbau kepada seluruh lapisan Bangsa Indonesia untuk ikut mengambil andil bagian dalam Pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli mendatang, dengan memilih salah satu kandidat yang anda yakini mempunyai sasaran dan tujuan yang baik bagi kemajuan Bangsa Indonesia, dan janganlah anda-anda sekalian tidak ikut memilih alias golput, karna hal tersebut hanya akan merugikan diri kita sendiri maupun bagi kelangsungan dan kesejahteraan bangsa Indonesian pada lima tahun mendatang maupun seterusnya.

Senin, 07 Juli 2014

Tugas Ke-3 Bahasa Inggris Bisnis 2

What do you think you should I shouldn't do and can I can't do in the following places:

1.        Can
You can read a book in the school.
You can learn history in Museums of Bandung.
You can play in the garden at the holiday Park.
We can eat in the Japanese Restaurant at any time.
We can shop for clothes at the Boutique.
2.        Should
You should be diligent to go to campus.
you should learn history in Museums.
You should keep the bathroom clean.
If you are hungry, you should eat in a Food Court.
If there is a discount, you should shop at the Mall.
3.        Can't
You can't be loud in the Library.
We can't be noisy in the class.
We cannot sleep in the Garden.
We can't throw the trash in the way.
We can't throw away trash in the Mall.
4.        Shouldn't
you shouldn't eat in the Class.
We shouldn't sleep at the Campus.
We shouldn't  dirt Garden.
We shouldn't make noise in the Library.
We shouldn't burn the Plaza.

Selasa, 03 Juni 2014

Negara yang Mengalami Inflasi



PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Saat ini kita seringkali mendengar kata inflasi. Akan tetapi apa benar kita sudah mengetahui apa inflasi itu. Kebanyakan dari kita tidak mengetahuinya. Padahal sangat penting bagi kita untuk mengetahui inflasi. Hal ini disebabkan inflasi tidak bisa dilepaskan dari masalah perekonomian.
Dengan mengetahui secara benar tentang masalah inflasi, tentu saja kita berharap dapat mengatasi atau bahkan mencegahnya. Kita tidak bisa memungkiri akan besarnya kemungkinan dinegara mana akan menghadapi masalah inflasi. Sebagai seorang mahasiswa sudah sepatutnya kita membantu permasalahan ekonomi yang ada di negara kita khususnya masalah inflasi. Oleh karena itu saya sengaja membuat makalah ini karena masalah inflasi saat ini bukanlah masalah yang remeh terutama di masa-masa krisis global seperti yang kita alami sekarang. Saya berharap makalah ini bisa membantu walaupun sedikit.

2.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian inflasi itu?
2.      Apa saja sumber inflasi?
3.      Apa dampak dari inflasi?
4.      Negara yang sedang mengalami inflasi








PEMBAHASAN
A.        Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) dalam jangka waktu yang lama. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kanaikan harga belangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Dalam membicarakan mengenai masalah inflasi, perlu kita membedakan diantara inflasi merayap (creeping inflation), inflasi sederhana (moderate inflation) dan inflasi hiper (hyper inflation). Tidak terdapat suatu ukuran tertentu yang dapat digunakan untuk membedakan ketiga jenis inflasi tersebut, tetapi secara kasar dapatlah dikatakan bahwa inflasi merayap adalah inflasi yang tingkatnya tidak melebihi 2-3 persen setahun, inflasi sederhana adalah inflasi yang berada disekitar 5-8 persen dan inflasi hiper adalah inflasi yang tingkatnya sangat tinggi yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua kali lipat atau lebih dalam tempo satu tahun.

B.         Teori Inflasi
1)            Teori Kuantitas
Teori ini menyoroti hal-hal yang berperan dalam proses inflasi, yaitu jumlah uang yang beredar dan anggapan masyarakat mengenai kenaikan harga-harga. Inti dari teori kuantitas adalah sebagai berikut. Inflasi yang bisa terjadi apabila ada penambahan volume uang yang beredar. Tanpa ada kenaikan jumlah uang yang beredar, gagal panen misalnya hanya akan menaikan harga-harga untuk sementara waktu saja. Penambahan jumlah uang ibarat” bahan bakar” bagi api inflasi. Apabila jumlah uang bertambah, inflasi akan berhenti dengan sendirinya.

Laju inflasi disebabkan oleh laju pertambahan jumlah uang beredar dan anggapan masyarakat mengenai harga-harga. Teori kuantitas ini di kemukankan oleh Irving Fisher. Adapun rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
M = Jumlah uang yang beredar
V = Kecepatan perputaran uang
P = Tingkat harga
T = Banyaknya transaksi

Di setiap transaksi, jumlah yang dibayarkan oleh pembeli sama dengan jumlah uang yang diterima penjual. Hal ini berlaku untuk seluruh perekonomian.
Dalam periode tertentu nilai barang dan jasa yang dibeli harus sama dengan nilai barang dan jasa yang dijual. Nilai barang yang dijual sama dengan volume transaksi (T) di kalikan harga rata-rata barang tersebut (P).
2)       Teori Strukturalis
Teori ini didasarkan atas pengalaman di Negara-negara amerika latin. Teori ini memberikan perhatian yang besar terhadap struktur perekonomian Negara-negara sedang berkembang. Hal ini disebabkan inflasi dikaitkan dengan faktor-faktor struktural dari perekonomian. Menurut teori ini, ada dua hal penting dalam perekonomian Negara-negara sedang berkembang yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu sebagai berikut:
a)            Ketidakjelasan penerimaan ekspor
Nilai ekspor tumbuh secara lamban di bandingkan dengan pertumbuhan sektor-sektor lain. Adapun penyebab kelambanan tersebut adalah :
·         Di pasar dunia harga barang-barang ekspor tersebut semakin memburuk.
·         Produksi barang-barang ekspor tidak responsive terhadap kenaikan harga.
b)            Ketidakelastisan penawaran atau produksi bahan makanan di dalam negeri.
Produksi bahan makanan di dalam negeri tidak tumbuh secepat pertumbuhan penduduk dan pendapatan per kapita. Hal ini menyebabkan harga bahan makanan di dalam negeri cenderung untuk naik, sehingga melebihi tuntutan karyawan untuk mendapatkan kenaikan harga barang-barang lain. Dampak yang ditimbulkan yaitu munculnya tuntutan karyawan untuk mendapatkan kenaikan upah atau gaji. Naiknya upah karyawan menyebabkan kenaikan ongkos produksi. Hal ini berarti akan menaikan harga barang-barang. Kenaikan harga barang-barang tersebut mengakibatkan munculnya kenaikan upah lagi. Adanya kenaikan upah akan diikuti oleh kenaikan harga barang-barang begitu seterusnya. Proses ini akan berhenti apabila harga bahan makanan tidak terus naik. Namun karena faktor strukturalis harga bahan makanan akan terus naik sehingga proses saling dorong mendorong antara upah dan harga tersebut selalu mendapat “umpan” baru dan tidak akan berhenti.

C.         Sumber Inflasi
Terdapat banyak faktor yang dapat menimbulkan inflasi. Kenaikan harga bahan mentah yang di impor, kenaikan harga bahan bakar, defisit dalam anggaran belanja pemerintah, pinjaman sistem bank yang berlebihan, dan kegiatan infestasi yang sangat pesat perkembanggannya merupakan beberapa contoh dari keadaan-keadaan dalam perekonomian yang dapat menimbulkan inflasi.  

D.    Dampak Inflasi
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990,  uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Bagi orang yang meminjam uang dari Bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang  kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi produsen inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan temenyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
1.      Cara Mencegah Inflasi
Dengan mengunakan Irving Fisher MV = PT dapat di jelaskan bahwa inflasi timbul karena MV naik lebih cepat dari pada T. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya inflasi maka salah satu variabel (M atau V) harus dikendalikan. Cara mengatur vareabel M, V dan T tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kebijaksanaan moneter, fiskal atau kebijaksanaan yang menyangkut kenaikan produksi.
a)            Kebijaksanaan Moneter
Sasaran kebijaksanaan moneter di capai melalui jumlah uang yang beredar (M). Salah satu komponen jumlah uang adalah uang giral (demand deposito). Uang giral dapat terjadi melalui dua cara, pertama apabila seseorang memasukkan uang kas ke Bank dalam bentuk giro, instrumen lain yang dapat dipakai untuk mencegah inflasi adalah politik pasar terbuka (jual/beli surat berharga). Dengan cara menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga laju inflasi dapat lebih rendah.
b)            Kebijaksanaan Fiskal
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total sehingga inflasi dapat ditekan.
c)            Kebijaksanaan yang Berkaitan dengan Output
Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang didalam negeri cenderung menurunkan harga.
d)           Kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing
Ini dilakukan dengan penentuan ceiling harga, serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji atau upah (dengan demikian gaji/upah secara riil). Kalau indeks harga naik maka upah atau gaji juga dinaikkan.

2.      Negara yang Mengalami Inflasi
Negara yang mengalami inflasi pada makalah yang dibahas ini adalah Jepang. Negeri sakura ini terkenal akan industrinya yang sangat maju di berbagai bidang, tetapi pada satu dekade terakhir  ini Jepang mengalami inflasi dengan meningkatnya harga konsumen menimbulkan kekhawatiran karena Harga yang meningkat akibat tekanan dari biaya bahan makanan pokok yang mahal, bukan peningkatan permintaan. Jadi, hal ini bukanlah satu hal yang baik. Sementara itu, mata uang yen stabil, sekitar 104,35 terhadap dolar. BoJ sempat menurunkan perkiraannya terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang pada bulan ini. BoJ menyatakan pertumbuhan Jepang menurun. Hal ini karena perluasan ekonomi berkurang.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran khususnya bagi para pengusaha restoran, warung penjual makanan, serta ibu rumah tangga. Karena harga yang tinggi merupakan indikasi meningkatnya beban impor. Sangat sulit bagi pihak BoJ untuk mengubah kebijakan moneter hanya karena inflasi terhadap pangan.
Indeks harga konsumen di luar harga makanan segar meningkat 1,25 dibandingkan tahun lalu. Melambungnya harga minyak, bahan baku, dan pangan memberikan dampak negative terhadap perusahaan perusahaan dan rumah tangga, sementara pertumbuhan upah dan belanja konsumen menurun.
Setelah selama satu dekade Jepang mengalami deflasi, harga konsumen akhirnya mengalami kenaikan akibat ekonomi global yang sedang kacau. Keadaan ini menyebabkan Jepang mengalami inflasi tertinggi selama 10 tahun terakhir. Namun harga konsumen yang tinggi bukan lantaran permintaan yang meningkat seperti harapan BoJ. Kenaikan harga terjadi pada roti, susu, dan mie yang memberatkan masyarakat kebanyakan.
Tingkat inflasi Jepang mencapai level tertinggi selama 10 tahun terakhir. Data resmi menunjukkan tingkat inflasi berada di level 1,2 persen pada bulan Maret. Meski tingkat inflasi meningkat, Bank Sentral Jepang (BoJ) tidak berencana meningkatkan tingkat suku bunga yang kini sangat rendah. Hal ini menyulitkan Pemerintah Jepang, apalagi di tengah meningkatnya harga pangan. Kementerian urusan internal dan komunikasi mengatakan, inflasi Jepang naik 0,2 persen dibandingkan pada Februari di mana inflasi hanya mencapai 1,0 persen. Inflasi yang naik tidak termasuk volatilitas harga makanan segar.
Gubernur BoJ saat ini Masaaki Shirakawa mengatakan, Jepang akan kembali ke cara lama dalam melakukan perluasan ekonomi. Dia masih melihat Jepang memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 1,5 persen. Di lain pihak, para pelaku ekonomi Jepang memperkirakan BoJ tetap mempertahankan suku bunga dilevel 0,5 persen beberapa bulan ke depan.
Hal ini mempunyai dampak yang buruk bagi masyarakat Jepang, karna bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap, gaji mereka setiap bulannya tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari juga pengeluaran mereka akan mengalami peningkatan setiap bulannya. Dan juga bagi para pedagang yang menggunakan bahan makanan sebagai bahan utama dalam kegiatan berdagang mereka terpaksa menaikkan harga dagangan mereka sehingga akan ada kemungkinan konsumen atau pelanggan yang biasa membeli dagangan mereka akan cenderung lebih memilih untuk  lebih menghemat biaya dan mengurungkan niatnya untuk pergi bebrbelanja di luar.




Kesimpulan

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue). Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kanaikan harga belangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Menurut teori struktural, ada dua hal penting dalam perekonomian Negara-negara sedang berkembang yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu  Ketidakjelasan penerimaan ekspor dan Ketidakelastisan penawaran atau produksi bahan makanan di dalam negeri.
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya inflasi adalah dengan mengaplikasikan beberapa kebijakan seperti :
1.            Kebijaksanaan Moneter
2.            Kebijaksanaan Fiskal
3.            Kebijaksanaan yang Berkaitan dengan Output
4.            Kebijaksanaan Penentuan Harga
Untuk Negara yang mengalami inflasi kenaikkan bahan baku seperti Jepang, hendaknya  masyarakat dapat mensiasati hal tersebut dengan tidak terlalu bergantung pada bahan pokok utama saja, tetapi juga harus mengkonsumsi bahan pokok yang dapat menjadi alternative dari bahan pokok utama. Juga masyarakat Jepang juga harus bias mengatasinya dengan cara bercocok tanam untuk bahan makanan yang sering dan setiap hari mereka konsumsi, jadi jika bahan yang setiap hari mereka konsumsi tidak ada di pasaran, mereka dapat mensiasatinya dengan mengambil hasil dari bercocok tanam yang mereka lakukan sehingga hal tersebut dapat maminimalkan biaya yang mereka keluarkan. 




DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei 1999, (Online), (diakses dari (http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Data+Inflasi/, pada 11 November 2010). Boediono. 1982.
www.wikipedia.com















RISET PERSAINGAN PRODUK BANK BCA DENGAN PRODUK KOPERASI MODERN INDONESIA PT.TELKOM



LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini efisiensi dalam pengelolaan uang semakin berkembang pesat seiring dengan tingkat kebutuhan akan jasa pelayanan pengelolaan uang tersebut, oleh karena itu pada saat ini banyak sekali badan-badan keuangan seperti bank maupun lembaga keuangan bukan bank melihat fenomena tersebut dengan melalui peningkatan dari segi pelayanan maupun keunggulan produk mereka yang dirancang khusus untuk keperluan para pelaku bisnis hal ini juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para nasabah secara optimal.
Dalam hal ini lembaga-lembaga tersebut terus mengembangkan inovasi dan mengembangkan layanan yang dapat menarik minat para nasabah untuk menggunakan layanan mereka. Dengan bagitu maka para nasabah juga akan dapat merasakan berbagai kaunggulan seiring dengan inovasi dari produk perbankan maupun lembaga keuangan lainnya tersebut.
Dengan adanya hal ini, maka konsumen ataupun nasabah juga akan semakin dimudahkan dengan adanya produk-produk yang ditawarkan oleh pihak lembaga-lembaga tersebut. Juga hal ini akan sangat menguntungkan, karena dengan begitu maka para nasabah juga akan semakin merasa dimanjakan karena kepentingan dan keperluan mereka juga akan dipermudan dengan adanya berbagai macam produk dari lembaga-lembaga tersebut dan juga mereka dapat memilih produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keperluan mereka masing-masing.
Dengan di latar belakangi hal tersebut, maka saya ingin melakukan riset dengan bertujuan untuk mengetahui persaingan produk perbankan dengan produk lembaga keuangan lainnya dengan mendasari hal tersebut pada objek yang akan diteliti.
Masalah
Untuk mengetahui produk manakah yang paling mempunyai penggunaan yang lebih baik yang paling kuat dari kedua objek yang akan diteliti.



LANDASAN TEORI
Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Bank adalah suatu institusi atau lembaga yang menghimpun uang dari rakyat/ nasabah, dalam bentuk simpanan dan menyalurkan lagi kepada rakyat/ nasabah dalam bentuk kredit dan berbagai bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi rakyat/nasabah.
Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya:
1.      Bank sentral, adalah Suatu institusi / lembaga yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas ekonomi / kebijakan moneter pada suatu negara. Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan menggunakan instrument dan otoritas yang dimilikinya.
2.     Bank umum, adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya. Bank umum bersifat mencari keutungan yang bersifat komersil dari setiap transaksi.




a. Jenis – jenis bank berdasarkan kepemilikan:
1. Bank Pemerintah: bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah
2. Bank swasta nasional: bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional Indonesia
3.  Bank koperasi: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan berbadan hukum koperasi
4.  Bank asing: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh asing, baik swasta maupun pemerintah asing.
5.  Bank campuran: bank yang modalnya dimiliki swasta nasional Indonesia dan asing, dan pada umumnya sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta Indonesia.
b. Jenis-jenis bank berdasarkan statusnya:
1.      Bank devisa, bank yang melaksanakan transaksi luar negeri atau transaksinya berhubungan dengan valas.
2.      Bank non devisa, bank yang tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas.
c. Jenis-jenis bank berdasarkan cara menentukan harga:
1. Bank konvensional: bank yang dalam menentukan harganya menetapkan suatu tingkat bunga tertentu, baik untuk dana yang dikumpulkan maupun disalurkan.
2. Bank syariah: bank yang penentuan harganya tidak menetapkan suatu tingkat bunga tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.
Dua sifat khusus industri perbankan
1. Sebagai salah satu subsistem industri. Sebagai salah satu sub sistem industri jasa keuangan. Bank disebut sebagai jantung jasa keuangan. Bank disebut sebagai jantung atau motor penggerak roda perekonomian suatu negara.
2. Industri perbankan adalah industri yang sangat bertumpu kepada kepercayaan masyarakat bertumpu kepada kepercayaan masyarakat (fiduciary financial institution). Kepercayaan masyarakat adalah segala-galanya bagi bank.

LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
1.      Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank ( LKBB ) :
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif
1.      Usaha – Usaha yang dilakukan LKBB antara lain :
1) Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
2) Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam bentuk dana ) dalam usaha patungan
3) Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli
1.      Peran – peran LKBB antara lain :
1) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa
2) Memperlancar distribusi barang
3) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
1.      Jenis – Jenis LKBB :
1) Perusahaan Asuransi : perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko
atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum pada  pihak  ketiga karena peristiwa ketidakpastian
·         Polis Asuransi : surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan kedua belah
pihak
·         Premi Asuransi : uang pertanggungan yang dibayar tertanggung kepada penanggung
·         Keuntungan Asuransi :
v  Bagi Pemilik Asuransi :       
 - keuntungan dari premi yang dibayar nasabah
- keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain
- keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga
v  Bagi Nasabah              :     
 – memberi rasa aman
- merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat
ditarik lagi
- terhindar dari resiko kerugian
- memperoleh penghasilan di masa datang
- memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau
Kehilangan
2) Perusahaan Dana Pensiun: badan hukum yang mengelola dan menjalankanprogram
yang menjanjikan manfaat pensiun
·         Manfaat Perusahaan Dana Pensiun :
v  Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat sebagai modal
bagi dunia usaha
v  Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua
·         Manfaat bagi perusahaan :
v  Loyalitas
v  Kewajiban moral
v  Kompetisi pasar tenaga kerja
·         Manfaat bagi karyawan :
v  Rasa aman
v  Kompensasi yang lebih baik

3) Koperasi Simpan Pinjam : menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada
anggota atau masyarakat
·         Modal Koperasi :       
1. Simpanan Pokok     : dibayar sekali pada awal menjadi anggota
2. Simpanan Wajib     : dibayar selama menjadi anggota dengan jangka
waktu tertentu sesuai keputusan rapat anggota
3. Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan
·         Landasan Koperasi :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
3. Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992
4. Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran
·         Keuntungan :           
1. Tidak memakai jaminan
2. Angoota terhindar dari rentenir
3. Akhir tahun memperoleh SHU
4) Bursa Efek / Pasar Modal : tempat jual beli surat-surat berharga
·         Saham    : surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik perusahaan
·         Obligasi : surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan. Pemiliknya bukan
merupakan pemilik perusahaan
·         Keuntungan pasar modal :
1.      Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.
2.      Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.
3.      Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
·         Kelemahan pasar modal :
1.      Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan terlibat  di dalamnya.
2.      Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak tertentu.
3.      Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.

Manfaat bagi Investor :
·         Memperoleh deviden bagi pemegang saham
·         Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
·         Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
·         Mempunyai hak suara dalam RUPS
·         Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten :
·         Mendapatkan dana yang lebih besar
·         Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
·         Memperkecil ketergantungan terhadap bank
·         Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan
·         Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah :
·         Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan
·         Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
·         Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
5) Perusahaan Anjak Piutang : Badan Usaha yang melakukan kegiatan  pembiayaan dalam bentuk
pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien :
1.      Peningkatan penjualan
2.      Kelancaran modal kerja
3.      Memudahkan penagihan hutang
4.      Efisiensi usaha
Manfaat bagi factor :
1.      Fee dari klien
Manfaat bagi customer :
1.      Kesempatan untuk membeli secara kredit
2.      Pelayanan penjualan yang lebh baik



6) Perusahaan Modal Ventura : Badan Usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk
penyertaan modal kedalam perusahaan
keunggulan Modal Ventura :
1. Sumber dana bagi perusahaan baru.
2. Adanya penyertaan manajemen.
3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
4. Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal dalam bentuk lain.
5. MV menaikkan pamor PPU.
6. PPU mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura
7. Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluas kesempatan kerja
Kelemahan modal ventura :
1.      Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang
2.      Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan pasangan usaha
3.      Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.
Manfaat modal ventura :
1.      Keberhasilan Usaha Meningkat
2.      Efisiensi dalam Pendistribusian Barang
3.      Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan
4.      Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat
5.      Likuiditas Menigkat
7) Pegadaian : suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan barang
bergerak
·         Tujuan Pegadaian :  
- Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar
- Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program
pemerintah di bidang ekonomi
8) Perusahaan Sewa Guna : pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai
(lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual.Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli.













GAMBARAN PERUSAHAAN
Profil PT. Telkom
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.
Pada awalnya dikenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel), PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya(3,23%) oleh investor dalam negeri. TELKOM juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.
PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, “Perusahaan” atau “Kami” ) adalah perusahaan penyelenggara jasa layanan dan jaringan paling lengkap terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2008, mayoritas saham biasa TELKOM (52,47%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sedangkan sisanya sebesar 47,53% dimiliki oleh masyarakat (publik). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan diperdagangkan tanpa tercatat (Publicly Offered Without Listing) di Jepang. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 Rp.6.900 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp.139.104 miliaratau 12,92% dari kapitalisasi pasar BEI.
Berikut adalah beberapa Produk dan layanan PT. TELKOM:
Telepon
1. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli TELKOM di Indonesia
2. Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA

Data/Internet
1. TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up
2. TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
3. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
4. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
5. Solusi Enterprise- INFONET6. TELKOMLink DINAcce.
Koperasi Modern Indonesia
PT TELKOM: Luncurkan Program Koperasi Modern Indonesia
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk terus mengembangkan inovasi dan mengembangkan layanan berbasis ICT dengan menggandeng Kementrian Koperasi dan UMKM untuk membuat Program Koperasi Modern Indonesia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan kontribusi Koperasi dalam perekonomian nasional dengan cara mengembangkan ekosistem bisnis Koperasi berbasis Sistem Informasi dan Komunikasi melalui penyediaan jasa/layanan ICT (Information and Communication Technology) sebagai Business Enabler bagi Koperasi.

TELKOM mengembangkan bisnis model ICT yang sustainable di lingkungan ekosistem Koperasi melalui Pola Sinergi dan kemitraan, serta membantu koperasi meningkatkan daya saing dan kinerja bisnis Koperasi melalui e-business.
Koperasi Modern Indonesia adalah Koperasi yang sudah menggunakan ICT untuk mendukung bisnisnya sehingga dapat memonitor, mengevaluasi dan melakukan pendataan secara akurat dan up to date, dapat melaksanakan bisnisnya secara cepat, akurat, dan reliable. Layanan lain yang disediakan yakni e-business (antara lain : e-payment, remittance, e-commerce) sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota. Pada Tahap I TELKOM memberikan bundling layanan 3 layanan yaitu aplikasi E-KOPERASI, FINCHANNEL dan DELIMA.
Layanan E-Koperasi adalah software/aplikasi pengelolaan koperasi simpan pinjam yang terdiri dari dari Modul Core untuk Customer Service, Teller dan Akunting serta Modul Dashboard untuk reporting performansi via web.
Berbekal aplikasi ini, Koperasi akan memperoleh manfaat memenuhi persyaratan kelayakan Lembaga pengelolaan keuangan koperasi sesuai Pedoman Standar Akuntansi Keuangan 27 untuk koperasi, meningkatkan Kontrol terhadap keuangan dan kinerja koperasi dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan adminitrasi keuangan koperasi.
PT TELKOM juga memberikan layanan kategori Fee Based Income yaitu Finchannel dan Delima, dimana setiap transaksi yang terjadi di Koperasi akan menghasilkan fee untuk Koperasi sehingga dapat memberikan nilai tambah dan penghasilan kepada Koperasi.
Layanan Finchannel merupakan Layanan Loket electronic payment  sebagai media transaksi pembayaran elektronik dengan menggunakan media Internet tanpa  membutuhkan modal besar, cepat dan menguntungkan (misalnya untuk pembayaran tagihan PLN, TELKOM, Top up pulsa handphone, cicilan kendaraan bermotor, dll).
Sementara layanan DELIMA, difokuskan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang kerap melakukan pengiriman uang lintas negara. Layanan ini berbasis Remittance/ Layanan pengiriman uang domestik dan internasional khususnya untuk masyarakat yang belum/tidak memiliki rekening di Bank.
Di Jawa Timur, sebagai tindaklanjut MOU (Memorandum Of Understanding) Sinergi Program Pemberdayaan UMKM dan Koperasi Dinas Koperasi Jawa Timur dengan PT Telekomunikasi Indonesia Divisi Bussiness Regional II yang telah dilakukan tanggal 25 Desember 2011 yang lalu,
GM Divisi Bussiness Service Regional II TElkom, MULYANTA mengatakan Program Koperasi Modern Indonesia secara Nasional menargetkan sebanyak 100.000 Koperasi Modern Indonesia yang dilakukan secara bertahap yaitu sebanyak 15.000 Koperasi di tahun 2012, sebanyak 35.000 Koperasi di tahun 2013 dan sebanyak 50.000 Koperasi di tahun 2014.
Adapun di Triwulan I 2012 akan difokuskan di Pulau Jawa khususnya di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan target masing-masing provinsi hanya 300 (tiga ratus) unit Koperasi sebagai koperasi percontohan di tahap awal ini.
Kegiatan sosialisasi dan training Koperasi Modern Indonesia bekerja sama dengan DINKOP Provinsi Jatim telah dilakukan pertama kali pada tanggal 16 Januari 2012 bertempat di Ruang UKM Centre Dinkop Provinsi Jatim.
Program ini, imbuh Mulyanta akan digelar secara marathon sedang berlangsung di 13 kota/kabupaten seluruh Jatim dimulai tanggal 13 Pebruari dan berakhir tanggal 21 pebruari 2012.











Profil Bank BCA
Bank Central Asia (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Grup Salim. Presiden Direktur saat ini (untuk masa jabatan 2006-2008) adalah Djohan Emir Setijoso.
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV.Banyak hal telah dilalui sejak saat berdiri nyaitu, dan barang kali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.
Produk Bank BCA
Produk Simpanan
Produk Simpanan yang tersedia di Bank BCA antara lain adalah:
 http://www.bca.co.id/include/images/content/id/about/cari-tahu-tentang-bca/produk-dan-layanan/produk_simpanan.jpg;bca104b2f8d43cfe4a8         http://www.bca.co.id/include/images/content/id/about/cari-tahu-tentang-bca/produk-dan-layanan/bancassurance.jpg;bca3eb379ba949c548e
·         Tahapan
·         Tahapan Gold
·         Tahapan Xpresi
·         Tapres
·         Tabungan Ku
·         Giro
·         Deposito Berjangka.
Tujuan daripada produk-produk tersebut adalah untuk memberikan kemudahan serta kenyamanan sesuai dengan kebutuhan transaksi dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kebutuhan para nasabah.







PEMBAHASAN
Berdasarkan pada pengamatan dari kedua objek penelitian yang sedang diteliti, maka terdapat dua produk yang dapat dibahas pada penelitian ini. Yaitu produk dari Bank BCA yakni produk Tahapan BCA. Sementara itu produk pada PT.TELKOM Indonesia adalah Koperasi Modern Indonesia. Dari kedua produk tersebut terdapat suatu keunggulan masing-masing.
Dari Bank BCA yaitu produk Tahapan BCA yang mempunyai keunggulan untuk memungkinkan nasabah dapat menyimpan uang mereka dan melakuakn tarik tunai kapanpun dan dimanapun melalui layanan dan fasilitas ATM BCA (multifungsi, non tunai, dan setoran tunai). Sementara itu produk dari PT.TELKOM adalah Koperasi Modern Indonesia, Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan kontribusi Koperasi dalam perekonomian nasional dengan cara mengembangkan ekosistem bisnis Koperasi berbasis Sistem Informasi dan Komunikasi melalui penyediaan jasa/layanan ICT (Information and Communication Technology) sebagai Business Enabler bagi Koperasi.
Layanan pada produk ini yakni E-Koperasi, adalah software/aplikasi pengelolaan koperasi simpan pinjam yang terdiri dari dari Modul Core untuk Customer Service, Teller dan Akunting serta Modul Dashboard untuk reporting performansi via web.
Dilihat dari kedua produk tersebut memang masing-masing mempunyai kelebihan yang berbeda-beda, tetapi jika dilihat lebih rinci produk E-Koperasi dari PT.TELKOM lebih memiliki keunggulan tersendiri ketimbang produk Tahapan BCA yakni Koperasi akan memperoleh manfaat memenuhi persyaratan kelayakan Lembaga pengelolaan keuangan koperasi sesuai Pedoman Standar Akuntansi Keuangan 27 untuk koperasi, meningkatkan Kontrol terhadap keuangan dan kinerja koperasi dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan adminitrasi keuangan koperasi. PT TELKOM juga memberikan layanan kategori Fee Based Income yaitu Finchannel dan Delima, dimana setiap transaksi yang terjadi di Koperasi akan menghasilkan fee untuk Koperasi sehingga dapat memberikan nilai tambah dan penghasilan kepada Koperasi.
Jadi produk Koperasi Modern Indonesia lebih memiliki kunggulan tersendiri, dan juga mulain di realisasikan pada tahun 2011 lalu.


KESIMPULAN

Kesimpulan daripada pengamatan yang dilakukan ini adalah bahwa produk Koperasi Modern Indonesia dari PT.TELKOM lebih unggul dari produk Tahapan BCA dari Bank BCA karna produk tersebut lebih memiliki keanekaragaman layanan yang dapat memudahkan konsumen atau nasabah.

SARAN

Bagi PT.TELKOM harus tetap mempertahankan pelayanan yang baik bagi para konsumen dari kopersasinya tersebut dari segi produk maupun dari segi layanan, sementara itu untuk Bank BCA harus lebih memvarisasikan produknya sehingga produkny dapat bersaing secara kuat dengan produk lainnya terlebih dar produk-produk dan layanan dari lembaga keuanagan lainnya seperti PT.TELKOM dengan produk Koperasi Modern Indonesianya.