the GazettE

the GazettE
INSIDE BEAST

Kamis, 29 November 2012

PROPOSAL




Latar Belakang
Kenaikkan harga bahan pokok terutama beras memang tak bisa menjadi masalah yang dapat dikesampingkan. Penyebabnya adalah akibat musim  kemarau yang pada akhir-akhir bulan ini sering datang tak menentu karna pemanasan global yang kian hari semakin terasa dampaknya, sehingga menyebabkan tanah persawahan para petani mengalami gagal panen dan kekurangan sumber air.  Pada akhirnya kesuburan padi menjadi tidak bagus dan mempunyai kualitas yang sangat buruk.
 Harga beras di pasaran menjadi naik hampir dua kali lipat dari harga biasanya. Ditambah lagi permasalahan ini berhubungan dengan datangnya permintaan akan beras pada bulan suci Ramadhan yang juga meningkat. Peran Bulog pada masalah ini memang sangat diharapkan dapat bisa mencegah atau menstabilkan harga beras kembali. Kegiatan operasi pasar memang harus di lakukan secara rutin di seluruh daerah indonesia. Terutama di daerah yang harganya cenderung paling tinggi, agar  dapat mengantisipasi tindakkan para penimbun beras yang sering kali menaikkan harga beras di luar dari yang di sesuaikan. Di samping itu juga pemberian beras raskin kapada masyarakat tak mampu juga harus gencar di lakukan untuk menekan tingkat kenaikkan harga beras.
Agar dapat mengantisipasi kenaikkan harga beras Perum Bulog serta Pemerintah lebih menggandalkan kegiatan impor beras di berbagai negara di Asia Tenggara. Kegiatan impor ini sangat di harapkan  ke efektifitasannya oleh masyarakat terutama kalangan bawah untuk dapat terus meredam atau bahkan menurunkan harga beras menjadi stabil kembali. 
Selain itu untuk daerah langganan-langganan kekeringan tidak boleh lepas dari perhatian Pemerintah Daerah dan Pusat agar tidak kekurangan pasokan beras. Di harapkan juga daerah-daerah yang memiliki pasokan beras yang memadai dapat menyalurkan atau mendistribusikannya ke daerah-daerah yang memang mangalami kekurangan pasokan beras.

Masalah dan Tujuan

Masalah
Kenaikkan harga beras cenderung di sebabkan oleh datangnya musim kemarau dan meningkatnya permintaan beras pada bulan suci Ramadhan.

Tujuan
Agar dapat mengetahui penyebab terjadinya kenaikkan harga beras dan mencari solusinya atau dapat juga menstabilkan atau manurunkan harganya kembali dengan landasan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Kerangka Pemikiran
Penulis menganalisis ketiga jurnal tersebut untuk membuktikan pengaruh Kenaikkan Harga Bahan Pokok terhadap kesejahteraan taraf hidup masyarakat. Saya melakukan penelitian ini dengan menganalisis dari beberapa jurnal yang saya ambil.
Jurnal 1:
1.      Musim Kemarau eksrim.
2.      Volume permintaan yang banyak dari konsumen pada bulan Ramadhan.
3.      Kegagalan panen yang melanda berbagai daerah.
Jurnal 2:
1.      Kenaikkan harga pakan ternak.
2.      Stok yang sedikit dari pihak suplayer.
Jurnal 3:
1.      Harga Beras singkong relatif murah dan terjangkau.
2.      Mempunyai kandungan karbohidrat yg setara dengan beras padi.
3.      Cara membuatnya yang sederhana.
Y=a+bX1+.........+bX8+c
KENAIKKAN HARGA BAHAN POKOK DAN CARA MENCARI ALTERNATIFNYA(Y)=
1.      Musim kemarau ekstrim (X1)
2.      Volume permintaan yang banyak dari konsumen pada bulan ramadhan (X2)
3.      Kegagalan panen yang melanda berbagai daerah (X3)
4.      Kenaikkan harga pakan ternak (X4)
5.      Stok yang sedikit dari pihak suplayer (X5)
6.      Harga beras singkong yang relatif murah (X6)
7.      Mempunyai kandungan karbohidrat yang setara dengan beras padi (X7)
8.      Cara membuat yang sederhana (X8)

Teori
Inflasi
Inflasi adalah suatu peristiwa dimana harga-harga mengalami peningkatan secara signifikan dan berlangsung secara terus-menerus.Inflasi juga sering di kaitkan dengan peristiwa naikknya harga-harga bahan pokok dan tingkat penurunan mata uang.

Penyebab
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan kelebihan likuiditas, uang, alat tukar dan yang kedua adalah desakan produksi atau distribusi Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal yakni  perpajakan, pungutan, insentif, disinsentif, kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.

Pembagian

Berdasarkan asalnya, inflasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Akibat
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali, keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Tulisan Terdahulu
Untuk penentuan tema dan judul untuk pembuatan penelitian ini penulis mengambil beberapa jurnal atau tulisan terdahulu. Tulisan tersebut didapat dari sumber penelitian Akbar Zulfikar, Harian Kompas, Harian Pos Kota dan Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia.


Hipotesis
Hipotesis adalah suatu proporsi, kondisi untuk sementara waktu di anggap benar meskipun seringkali tanpa didasari keyakinan, agar bisa ditarik suatu konsekuensi yang logis atau nyata, dengan cara ini kemudian diadakan pengetesan tentang kebenarannya dengan menggunakan data dari suatu hasil penelitian (Supranto, 1993:30). Produk beras Bulog dan swasta yang banyak disalurkankan untuk mengantisipasi terjadinya inflasi. karena sebagai pihak produsen yakni pihak Bulog dan swasta ingin lebih mempermudah masyarakat dalam memperoleh beras dngan hargayang terjangkau. Maka hipotesis awal (Ho) yang dipakai dalam penelitian ini bahwa  ada persamaan yang signifikan dari tujuan terhadap apa yang dilakukan oleh pihak swsta dan Bulog dalam terjadinya kenaaikkan harga bahan pokok.

Metodologi

Populasi
Populasi penelitian ini menggunakan masyarakat di wilwyah Indonesia yang mengalami peristiwa inflasi sebagai populasi penelitian. mereka adalah segmen masyarakat yang menjadikan beras dan telur sebagai suatu kebutuhan sehari-hari, oleh sebab itu beras dan telur sangat dibutuhkan oleh setiap masyarakat untuk memenuhi asupan karbohidrat sehari-hari.
Metode pengambilan populasi ini sangat besar jumlahnya sehingga tidak memungkinkan untuk diteliti secara keseluruhan populasi yang ada, maka dilakukan pengambilan sampel.

Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Jadi, sampel yang diambil dengan cara memilih elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel yang ditentukan secara subjektif sekali. Semua sampel diperoleh dari masyarakat diberbagai daerahyang mengalami kenaikkan harga bahan pokok.

            Jenis Data dan Sumber Data
Data Primer
            Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan menyebarkan kuesioner kepada responden. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data primer yaitu melalui wawancara secara langsung kepada individu atau perseorangan dan menyebarkan semua kuesioner yang telah disusun.

Data Sekunder
            Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui system online (internet).

Metode Analisis Data

Uji Validitas
            Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Valid berarti instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand, 2006). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Misalnya, mengukur keputusan pembeliaan yang terdiri dari lima pertanyaan, maka pertanyaan tersebut harus bisa secara tepat mengungkapkan seberapa besar tingkat keputusan pembelian. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) yang  menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Ferdinand, 206). Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah :
ü  Jika r hitung positif dan r hitung > r table maka valid
ü  Jika r hitung negative dan r hitung < r table maka tidak valid

Uji Reliabilitas
            Reliabilitas merupakan sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi, untuk syarat kualifikasi suatu instrument pengukuran adalah konsistensi atau tidak berubah-ubah (Sugiyono, 2007).
            Dalam penelitian ini jawaban kuesioner yang diperoleh dari kuesioner yang bersifat berjenjang atau tidak bersifat dikotomi (mempunyai dua jawaban alternative), sehingga akan digunakan teknik pengujian dengan metode Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007). Alpha Cronbach adalah salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan. Perhitungan Alpha Cronbach dapat menggunakan alat bantu program computer yaitu SPSS for Windows 16 dengan menggunakan model Alpha. Suatu instrument dikatakan reliable jika nilai alpha > 0,600 (Ghozali, 2009).

Kesimpulan

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dari uji yang dilakukan dari beberapa metode adalah sebagai berikut:
Pihak swasta lebih memiliki banyak peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari peristiwa inflasi atau kenaikkan harga yang melanda wilayah Indonesia.
Responden masih memandang rendah dengan apa yang dilakukan oleh pihak Bulog untuk menstabilkan harga beras yang cenderung naik dua kali lipat akhir-akhir ini.
Dalam penelitian ini, berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dan diolah telah di peroleh data mengenai penilaian akan kinerja dari pihak Bulog dan swasta terhadap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sampel-sampel yang didapat dari kuesioner yang di bagikan di beberapa wilayah di Indonesia.






           




Bab V



PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dari uji yang dilakukan dari beberapa metode adalah sebagai berikut:
Pihak swasta lebih memiliki banyak peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari peristiwa inflasi atau kenaikkan harga yang melanda wilayah Indonesia.
Responden masih memandang rendah dengan apa yang dilakukan oleh pihak Bulog untuk menstabilkan harga beras yang cenderung naik dua kali lipat akhir-akhir ini.
Dalam penelitian ini, berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dan diolah telah di peroleh data mengenai penilaian akan kinerja dari pihak Bulog dan swasta terhadap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sampel-sampel yang didapat dari kuesioner yang di bagikan di beberapa wilayah di Indonesia.
B.     Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu terhadap kinerja dari pihak swasta mencapai prosentase 90%, dan itu merupakan suatu kinerja yang sangat bagus dan harus untuk dipertahankan. Dan untuk Bulog yang bekerja dibagian atau suatu pokok permasalahan yang sama untuk lebih meningkatkan kinerja dan lebih memperbanyak peranan dalam mengatasi masalah tersebut.

Bab IV



Hasil Penelitian dan Pengembangan
Analisis Data
1.      Kebutuhan Pokok Responden
Dari hasil pengolahan data responden, bahwa peran Bulog dalam mengimpor beras untuk megantisipasi terjadinya inflasi adalah dengan prosentase sebesar 40%, dibandingkan dengan pihak swasta yang berprosentase jauh lebih besar yakni 60%. Keadaan tersebut menunjukan bahwa pihak swasta lebih mempunyai banyak peranan penting dalam kegiatan impor beras di bandingkan dengan pihak Bulog itu sendiri. Yaitu dengan tujuan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan juga sebagai tujuan untuk lebih meningkatkan laba dalam kegiatan bisnis yang dilakukannya.
            Menurut survei, penyerapan beras petani saat ini sangat minim bahkan tertinggal jauh dari pelaku swasta. Diperkirakan serapan dari pihak Bulog hanya mencapai prosentase sebesar 10%, sedangkan sangat tertinggal jauh dibandinhkan dengan pihak swasta yakni mencapai 90%.
            Tingginya prosentase penyerapan dan pengantisipasian dikarenakan keinginan dari pihak swasta untuk meningkatkan laba dan juga disebabkan karen harga beras Internasional lebih murah yakni mencapai prosentase 30%.

2.      Peranan Responden
Dilihat dari faktor peranan, responden berasal dari kepedulian dan keinginan untuk kembali menstabilkan harga beras dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Yang dilakukan oleh pihak swasta jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dilakukan pihak Bulog. Hingga mencapai prosentase 90% bahkan lebih.
Menurut penelitian dari Akbar Zulfikar pada tahun 2011 mengungkapkan bahwa dari segi paningkatan kesejahteraan hingga penguasaan segmentasi pasar pihak swasta sangat unggul dari pihak Bulog yang melakukan pekerjaannya iti dibawah kendali pmerintah pusat dan daerah.  Dan ia juga sangat mengagumi rekomendasi atau yang lebih tepatnya lagi disebut saran yakni dari swasta yang membuat suatu inovasi untuk mulai mengkonsumsi beras singkong sebagai pengganti dari beras nasi. Dan gerakan ini pun sudah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.   

Minggu, 04 November 2012

BAB III

Metodologi Penelitian


Metode Penelitian
Dengan adanya tujuan penelitian yang tertera pada bab sebelumnya, saya sebagai penulis menggolongkan penelitian ini sebagai penelitian deskriptif yang di dapatkan dari ketiga jurnal yang terdahulu. Dan bertujuan untuk menjelaskan karakteristik variabel-variabel pada situasi tertentu.


Identifikasi variabel
Variabel bebas adalah:
Jurnal 1
1.       Musim Kemarau ekstrim (X1)
2.       Volume Permintaan yang banyak dari konsumen pada bulan Ramadhan (X2)
3.       Kegagalan panen yang melanda berbagai daerah (X3)
Jurnal 2
  1. Kenaikkan harga pakan ternak (X4)
  2. Stok yang sedikit dari pihak suplayer (X5)
Jurnal 3
  1. Harga Beras Singkong relatif murah dan terjangkau (X6)
  2. Mempunyai kandungan karbohidrat yang sama dengan beras padi (X7)
  3. Cara membuat yang sederhana (X8)

Teknik Analisa Data
Menurut  ketiga jurnal tersebut, maka saya mengunakan model analisa kuantitatif yaitu regresif linier berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + bX + e
Dimana :
Y = Variabel Terikat
X = Variabel Bebas
a = Konstanta
b = Koefiseien
e = Variabel error
X1 = Musim kemarau ekstrim
X2 = Volume permintaan yang banyak dari konsumen pada bulan ramadhan
X3 = Kegagalan panen yang melanda berbagai daerah
X4 = Kenaikkan harga pakan ternak
X5 = Stok yang sedikit dari pihak suplayer
X6 = Harga beras singkong yang relatif murah
X7 = Mempunyai kandungan karbohidrat yang setara dengan beras padi
X8 = Cara membuat yang sederhana

Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat luas yang mengalami peristiwa inflasi. Dari sejumlah populasi ini diambil sampel yang jumlahnya mencukupi, sehingga dengan mempelajari dan mengetahui  karakteristik sampel tersebut dapat di ketahui karakteristik sampel secara keseluruhan. Sampel yang diambil tersebut harus menjelaskan kelompok secara keseluruhan.

Metode pengumpulan data
Dalam upaya pengumpulan data, digunakan metode sebagai berikut:
A.      Studi Kepustakaan
Yaitu studi yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah, baik yang diperoleh dari kegiatan kuliah maupun yang di peroleh dari suatu perpustakaan. Data yang diperoleh dengan cara ini merupakan data tambahan atau data pendukung, yang disebut sebagai data sekunder.

B.      Penelitian Lapangan
Yakni penelitian yang dilakukan langsung kepada sumber-sumber yang terkait di sekitar kejadian tersebut terjadi. Dengan tujuan untuk memperoleh data tentang bentuk-bentuk inflasi yang terjadi dan sikap masyarakat terhadap peristiwa inflasi yang dialami. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat pengambilan data seperti :
Kuesioner
Yakni metode yang dilakukan dengan cara membuat sejumlah pertanyaan yang akan diajukan kepada masyarakat atas peristiwa inflasi yang terjadi. Metode kuesioner yang di lakukan adalah dengan cara self administered survey, yaitu suatu survei yang meminta responden atau pihak pengisi data untuk mengisi sendiri kuesioner yang di berikan. Kuesioner ini dicetak sebanyak 100 lembar untuk mengantisipasi apabila ada beberapa kuesioner yang tidak kembali.