ANALISIS
JURNAL PENGARUH KENAIKKAN HARGA BAHAN POKOK DAN CARA MENCARI ALTERNATIF LAINNYA
Jurnal
1 ( PENGARUH KENAIKKAN HARGA BERAS TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT)
Oleh: Akbar
Zulfikar, 2011
Akibat dari musim
panca roba atau kemarau banyak sawah-sawah milik para petani mengalami kekeringan,yang
mengakibatkan banyaknya petani mengalami gagal panen,hal tersebut berpengaruh
terhadap naiknya harga beras di pasaran .Datangnya musim kemarau ekstrim belakangan ini telah
membuat naiknya harga beras di pasaran. Hingga pekan pertama September, harga beras di pasar masih menunjukkan tren peningkatan
harga. Kenaikan berkisar dari Rp 50 sampai Rp 300 per kilogramnya. Pada bulan
sebelumnya kenaikan memang disebabkan oleh permintaan puasa dan Lebaran, namun
saat ini kenaikan harga cenderung diakibatkan oleh kekhawatiran dampak cuaca
terhadap produksi beras dalam negeri.Peran Bulog untuk menstabilkan harga beras saat ini sangat diharapkan masyarakat. Untuk mencegah kenaikan harga, operasi pasar (OP) mesti digencarkan di seluruh wilayah Indonesia, terutama pada daerah yang kenaikan harganya paling tinggi. Pengawasan terhadap spekulan-spekulan penimbun beras juga senantiasa dilakukan. Selain itu, program pemberian beras raskin perlu ditingkatkan, karena telah terbukti efektif menekan harga beras.
Untuk mengantisipasi musim kemarau, Perum Bulog melanjutkan impor beras dari Vietnam dan Thailand. Oleh karena itu, efektifitas fungsi impor ini diharapkan benar-benar dirasakan manfaatnya. Sepatutnya kenaikan harga yang terus menerus bisa diredam atau bahkan turun, karena harga beras internasional saat ini lebih murah 30% dibandingkan dengan harga beras dalam negeri. Namun begitu, penurunan juga tetap harus melindungi produsen dalam negeri.
Walaupun jika dihitung tanpa beras impor stok cukup hingga 4-5 bulan ke depan. Namun penyerapan beras oleh bulog dari petani lokal tetap perlu dimaksimalkan. Ditengarai kemampuan Bulog menyerap beras petani saat ini sangat minim, bahkan tertinggal jauh dari pelaku swasta. Diperkirakan serapan beras oleh Bulog tidak lebih dari 10%, sementara swasta menguasai 90% lebih.
Kawasan-kawasan langganan kekeringan tak boleh luput dari perhatian agar tidak mengalami kekurangan pasokan. Daerah-daerah yang surplus produksi Beras bisa mendistribusikan kepada wilayah yang mengalami kekurangan. Negara yang subur seperti Indonesia sewajarnya tidak boleh memiliki permasalahan soal produksi pangan. Karena itu, ke depan, kita harapkan kebijakan pemerintah soal pangan lebih tepat, sehingga masyarakat membelinya dengan harga murah, di lain pihak petani juga harus sejahtera. Dalam keadaan seperti ini peran Pemerintah sangat di perlukan untuk dapat menurunkan kembali harga beras di pasaran.
Jurnal 2 (PENGARUH KENAIKKAN HARGA TELUR TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG)
Oleh: Harian Pos Kota, 2011
Kota Bandung kembali tercengang menyusul harga telur di agen, dan pasar tradisonal mendadak naik hingga menembus angka Rp20 ribu per kg dari semula Rp 16 ribu/kg. Harga itu mulai berlaku Sabtu subuh, bahkan, kondisi telur di Bandung pun kini mulai sulit didapat. Sejumlah agen mengakui kenaikan harga ini dipicu adanya kenaikan pakanan ternak yang hingga 50 persen. Harga telur sepekan ini memang tak stabil. Awalnya, agen menjual telur Rp 14 ribu/kg, dua hari kemudian naik, menjadi Rp 16 ribu /kg, dan akhirnya Sabtu subuh mendadak naik menjadri Rp 20 ribu/kg. Dengan adanya kenaikan yang dinilai sangat berlebihan itu, Para agen dan pemasok telur kini kebingunan untuk menjualnya.
Yang menjadi persoalan, selain harganya mahal, juga telur kini mulai sulit didapat. Bahkan, sejumlah pensuplay telur biasanya seminggu tiga kali mengirim barang kini menurun menjadi 1 kali per minggu.Berdasar pemantauan, naiknya harga telur bukan saja terjadi di pasar-pasar modern di Bandung, namun di pasar tradisional pun mengalami hal yang sama. Pasar Tradisional Kordon, Buah Batu Bandung, misalnya, Sabtu kemarin banyak ibu rumah tangga yang kesulutan memperoleh telur ayam. Sejumlah agen di pasar hanya memperoleh stok telur sedikit karena adanya pembatasan barang dari suplayer .Hargnya lumayan naik menjadi Rp 20 ribu per Kg, Peternak kini kebingungan dengan adanya juga kenaikan pakanan ayam. Salah satu cara maengantisipasinya adalah menaikan harga telur. Suatu tindakan dari Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk menstabilkan harga telur kembali memang sangat di harapkan oleh masyarakat dalam keadaan seperti ini.
Jurnal 3 (ANALISIS CARA MENCARI ALTERNATIF DARI BAHAN POKOK YAITU BERAS DAN TELUR DENGAN MEMBUAT BERAS SINGKONG)
Oleh : Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia
(PIPDI), 2011
Singkong
atau ketela pohon adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga
Euphorbiaceae dengan nama latin Manihot utilisima. Singkong mengandung sumber
energi (karbohidrat) setara dengan beras padi. Kandungan protein dan lemak pada
singkong sangat minim. Singkong dapat tumbuh di tanah kurang subur dengan
perawatan yang tidak terlalu rumit. Namun sayangya upaya diversifikasi produk
asal singkong, masih terbatas dan perlu dikembangkan.
Salah satu
produk pengolahan singkong adalah beras singkong. Bahan bakunya adalah
kombinasi antara singkong putih dan singkong kuning yang mengandung kadar HCN
rendah. Takaran beras padi 100 gram sama dengan segenggam beras singkong.
Setiap 100 gram beras singkong 34 gram karbohidrat dan 121 kalori. Beras
singkong mengandung fosfor 40 gram dan kalium 34 gram.
Teknologi
beras singkong sebenarnya sudah dikembangkan di Negara Filiphina dan beberapa
wilayah di Indonesia. Cara membuatnya sederhana, yaitu singkong direndam beberapa
hari, kemudian dicuci sampai bersih untuk menghilangkan bau dan kotoran,
selanjutnya dibuat tepung dan dikeringkan. Untuk membuat butiran seperti beras
tepung dipercikkan air, dibuat butiran kecil, kemudian dikukus dan dikeringkan.
Pengeringan biasanya dilakukan di panas Matahari. Beras singkong ini dapat
disimpan cukup lama apabila pengeringan cukup sempurna atau kadar airnya cukup
rendah. Cara mengkonsumsi dan memasak beras singkong tidak jauh berbeda dengan
beras padi. Rasanya pun hampir sama dengan beras padi. Beras singkong dapat
dikonsumsi bersama lauk layaknya beras padi.
Kurang
populer
Sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia berparadigma hanya beras padi yang dapat dijadikan makanan pokok utama. Meskipun kandungan gizi beras singkong tidak kalah dengan beras padi, masyarakat masih menganggap nasi dari beras singkong kurang bergengsi. Apalagi dewasa ini, singkong dikonsumsi oleh sebagian masyarakat kelas bawah yang rawan kekurangan pangan.
Sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia berparadigma hanya beras padi yang dapat dijadikan makanan pokok utama. Meskipun kandungan gizi beras singkong tidak kalah dengan beras padi, masyarakat masih menganggap nasi dari beras singkong kurang bergengsi. Apalagi dewasa ini, singkong dikonsumsi oleh sebagian masyarakat kelas bawah yang rawan kekurangan pangan.
Hal tersebut
diantaranya disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya
sosialisasi mengenai pengolahan singkong. Maka diperlukan suatu upaya
pendekatan langsung di masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada mereka
tentang manfaat beras singkong sebagai pengganti makanan pokok beras padi. Upaya
ini dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui diversifikasi produk
singkong menjadi pangan pokok alternatif.
1.6 Kerangka Pemikiran
Saya menganalisis ketiga jurnal tersebut untuk membuktikan pengaruh Kenaikkan Harga Bahan Pokok terhadap kesejahteraan taraf hidup masyarakat. Saya melakukan penelitian ini dengan menganalisis dari beberapa jurnal yang saya ambil.
Jurnal 1:
1. Musim Kemarau eksrim.
2. Volume permintaan yang banyak dari konsumen pada
bulan Ramadhan.
3. Kegagalan panen yang melanda berbagai daerah.
Jurnal 2:
1. Kenaikkan harga pakan ternak.
2. Stok yang sedikit dari pihak suplayer.
Jurnal 3:
1. Harga Beras singkong relatif murah dan terjangkau.
2. Mempunyai kandungan karbohidrat yg setara dengan
beras padi.
3. Cara membuatnya yang sederhana.
Y=a+bX1+.........+bX8+cKENAIKKAN HARGA BAHAN POKOK DAN CARA MENCARI ALTERNATIFNYA(Y)=
1. Musim kemarau ekstrim (X1)
2. Volume permintaan yang banyak dari konsumen pada
bulan ramadhan (X2)
3. Kegagalan panen yang melanda berbagai daerah (X3)
4. Kenaikkan harga pakan ternak (X4)
5. Stok yang sedikit dari pihak suplayer (X5)
6. Harga beras singkong yang relatif murah (X6)
7. Mempunyai kandungan karbohidrat yang setara dengan
beras padi (X7)
8. Cara membuat yang sederhana (X8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar