X JAPAN (エックス ジャパン) adalah band musik J-Rock asal Jepang yang dibentuk tahun 1982 oleh pianis sekaligus drumer bernama Yoshiki dan vokalis Toshimitsu "Toshi" Deyama.[1] Band yang aslinya bernama X ini melambung ke puncak kesuksesan setelah merilis album kedua mereka BLUE BLOOD. Mereka memulai karier sebagai band Heavy metal dan akhirnya beralih ke Progressive Rock, sambil terus menulis lagu-lagu ballad.  Mereka sendiri menyebut musik mereka sebagai "Speed Metal" dan "Rock  Ballad". Setelah mengeluarkan 3 album berikutnya, band ini bubar tahun  1997, setelah menyelenggarakan konser "The Last Live" tanggal 31 Desember 1997.
Tahun-tahun awal (1976-1983)
Band ini direncanakan sejak 1976 oleh Yoshiki Hayashi dan Toshi (Toshimitsu Deyama) saat mereka masih di SD. Terpengaruh musik hard rock Barat, ada yang mengatakan gaya mereka mirip KISS  tetapi sebenarnya mereka menggunakan gaya visual yang di jepang sudah  ada yaitu bermula saat Jepang mengalami perubahan besar-besaran usai  Perang Dunia II. Saat itu ada suatu komunitas yang ‘terbuang’ dari  masyarakat. Komunitas ini tidak hanya berbicara melalui mulut dan  tulisan, tapi juga lewat penampilan. Sebelum band diberi nama X, mereka  menggunakan nama Dynamite (dari 1978-1980), dan Noise (1980 hingga musim  panas 1982). Nama band baru diubah menjadi X JAPAN di tahun 1992,  setelah keluarnya pemain bass terdahulu mereka, Taiji.
Disaat band ini masih bernama "noise", mereka mengikuti audisi band  "East West Japan" tahun 1982saat itu mereka memainkan lagu "Rock and  Roll" (Led Zeppelin) dan "Burn" (Deep Purple). Mereka lalu ikut serta dalam festival sekolah mereka di tahun 1982, mereka membawakan lagu antara lain "The World Anthem" (Frank marino) dan "Highway Star" (Deep Purple).  Yoshiki, Toshi, dan Terry pertama kali melakukan pertunjukkan live  dibawah nama "X" di tahun 1983. Pada waktu itu mereka naik panggung di  festival yang diadakan di SMA mereka di Chiba.  Saat itu mereka sudah membawakan lagu asli ciptaan Yoshiki berjudul  "I'LL KILL YOU" dan "We are X". Selain itu, di festival yang sama,  mereka membawakan lagu "Burn" (Deep Purple),"In the Mirror" (Loudness), dan "Killers" (Iron Maiden).
Era Indie (1984-1988)
X merilis demo tape pertama mereka "I'LL KILL YOU" pada tahun 1984 di perusahaan rekaman Dada Records. Di dalam demo tape tersebut berisi 3 buah lagu: "I'LL KILL YOU", "We are X", dan "Stop Bloody Rain".
Lagu-lagu dalam demo tape ini membuat kelompok ini mulai  dikenal, dan dilanjutkan dengan merilis sebuah indie single berjudul  "I'LL KILL YOU" dengan "BREAK THE DARKNESS" sebagai c/w di bulan Mei  1985. Anggota X saat itu terdiri dari Yoshiki (drum & piano), Toshi  (vokal), Terry (gitar), Tomo (gitar), dan Atsushi (bass). Pada mulanya,  cara berpakaian mereka menyebabkan tidak ada label rekaman yang mau  mengontrak mereka untuk rekaman, tapi gaya berpakaian ala X nantinya  menjadi ciri khas gerakan Visual Kei dalam musik rock Jepang.
Di bulan Juli 1985, mereka merilis 2 buah demo tape,"X Live"  dan "Endless Dream". Masing-masing memiliki lagu yang sama ("Kurenai",  "Endless Dream", "Lady in Tears",dan "Stop Bloody Rain"), tapi dengan  urutan lagu yang berbeda.
Demo tape "Feel Me Tonight" dirilis pada Oktober 1985. Lagu ini  nampaknya pertama kali dibawakan pada pertunjukkan Live saat ulang tahun  Yoshiki pada 20 November 1985,  sedangkan lagu "Stab Me in the Back" (c/w) tidak pernah dibawakan  secara live hingga di tahun 1986. Kedua lagu pada demo tape tersebut  dinyanyikan oleh Hally. Pada tahun ini juga, mereka membawakan lagu "God  Save The Queen" yang aslinya dibawakan kelompok Sex Pistols.
Di bulan November 1985, mereka menampilkan versi baru dari lagu "BREAK THE DARKNESS" di album kompilasi "Heavy Metal Force III".
Tidak berhenti begitu saja, Yoshiki membuat taruhan besar dalam  hidupnya dan menjual seluruh harta warisan ayahnya untuk mendirikan  label rekaman sendiri dengan nama Extasy Records. Perusahaan rekaman ini  nantinya menjadi label rekaman pertama khusus band-band Visual Kei,  termasuk di antaranya: Luna Sea, Glay, dan Zi:KILL.
Demo tape "Kurenai" dirilis di awal tahun 1986, berisikan lagu "Kurenai" (dalam bahasa Inggris).
Musim panas tahun 1986, mereka merilis "Jun Demo Tape". Di dalam demo  tersebut terdapat 4 lagu: "Right Now", "Only Way", "Tune Up Baby" dan  track ke-4 yang tanpa judul.
Di bulan April 1986,  indie single ke dua,"ORGASM" dirilis Extasy Records.Single ini terdiri  atas lagu "Orgasm", "Time Trip Loving" (ditulis oleh Jun) serta "X".  Setelah EP ini dirilis, mereka memulai untuk tur. Pada tahun itu juga (27 Juli 1986), Toshi, Yoshiki, dan Jun, pertama kali tampil di televisi,yaitu di acara berjudul Tensai Takeshi no Genki ga Deru Terebi.
Di bulan Maret 1987, mereka memasukkan 2 lagu: "Stab Me in the Back" dan "No Connexion" ke dalam album kompilasi Skull Trash Zone Vol.1.  Anggota resmi saat itu terdiri dari: Toshi, Yoshiki, dan Taiji. Gitaris  mereka, Isao patah lengan karena kecelakaan mobil, sehingga Pata ikut  bergabung sebagai gitaris pendukung, tapi bukan sebagai anggota resmi.  Sementara itu, Yoshiki menghubungi hide, leader dari Saver Tiger band Visual Kei asal Yokosuka(mereka  pertama kali bertemu saat X dan Saver Tiger ikut serta dalam Heavy  Metal Force vol.III). Yoshiki lalu mengajak hide untuk bergabung dengan  X.
Hide menyambut ajakan Yoshiki dan resmi sebagai gitaris X sejak bulan  Maret 1987. Bulan berikutnya (April 1987), Pata diangkat sebagai  menjadi gitaris resmi, melengkapi formasi band X. Di bulan Agustus 1987,  mereka merilis video live "Xclamation". Di dalamnya terdapat lagu  "Xclamation", "Stab Me in the Back", dan "Kurenai" (English Version).  Pada 26 Desember 1987, X melakukan pertunjukan di Audisi CBS Sony,  mereka memainkan "Xclamation", "Piano solo~Kurenai (English)", dan  "Orgasm".
Era X (1988-1992)
X merilis album perdana mereka, VANISHING VISION pada 14 April 1988). Pada saat itu, anggotanya adalah Yoshiki (drum, piano), Toshi (vokal), Hide (gitar), Pata(gitar), dan Taiji  (bass). Album tersebut laris dan dicetak ulang di bulan Oktober dengan  bonus lagu "Stab Me in the Back", dan dicetak ulang kembali pada bulan  Oktober 1989.
Di bulan Juni 1988, lagu mereka "Kurenai" dijadikan bonus CD di majalah Rockin F dengan versi yang berbeda, yaitu dibuka dengan alunan piano dan dengan lirik campuran dari versi Inggris dan versi Jepang.
Majalah Street Rock Video VOS  menampilkan Toshi sebagai sampul majalah mereka di bulan November 1988.  Edisi bulan tersebut memberikan Bonus Video klip X memainkan lagu  "Vanishing Vision" dan "Orgasm" di Kyoto Sports Valley, berikut  wawancara dengan Yoshiki yang saat itu sedang menandatangani kontrak  dengan Sony.
Di tahun 1988, X berpartisipasi dalam film Amerika Tokyo Pop,  tapi mereka hanya tampil sebagai cameo dan penampilan mereka tidak  lebih dari 20 detik. Pada 16 Maret 1989, mereka merilis "ThanX" video,  yang menampilkan pembuatan video klip Kurenai (versi album BLUE BLOOD, bukan versi album "VANISHING VISION"). Pada 21 April 1989, X merilis album mereka yang paling sukses, Blue Blood. Setelah dirilisnya album tersebut, dimulailah tur bernama "Blue Blood Tour" yang ternyata sukses besar.
Setelah menyelesaikan tur "Blue Blood Tour", Yoshiki dan kawan-kawan  mulai menulis lagu baru. Selain itu, mereka juga membuat beberapa PV  (video promosi) untuk beberapa lagu dalam album Blue Blood, seperti  Celebration yang diambil di New York  (berbeda dengan yang di Visual Shock Vol.2,5). Video klip ini  menampilkan Toshi, hide, Pata, dan Taiji, sedangkan Yoshiki sedang  berada di Paris untuk membuat video Rose of Pain.  X menjadi sangat populer di Jepang dan sering muncul dalam berbagai  acara televisi. Tur mereka selanjutnya diberi nama, "Rose & Blood  Tour".
Pada 23 November 1989,Yoshiki pingsan di tengah-tengah Rose &  Blood Tour dikarenakan cara bermain Drum-nya yang ekstrem. Yoshiki harus  menjalani perawatan di Rumah Sakit karena hal tersebut, selama di Rumah  Sakit Yoshiki membuat sebuah lagu terhebat untuk X.Dikarenakan pada  saat itu lagu tersebut masih belum sempurna, lagu tersebut hanya  dijadikan sebuah Demo Tape.
Pada tahun 1990, Toshi & Yoshiki ikut berpartisipasi dalam L.O.X. Shake Hand "compilation album".  Album kompilasi ini bukan berisi kumpulan lagu dari band yang  berbeda-beda, melainkan album yang meng-"kompilasi"-kan anggota-anggota  band yang berbeda untuk membuat semacam "band impian". Toshi berada di  posisi vokal, dan Yoshiki pada drum (dengan nama Rei Shiratori), Naoki  (Lip Cream) pada Gitar, Act (Orange) pada Bass. Musisi lain yang juga  ikut berpartisipasi, antara lain: Butaman (Tetsu Array), Ishiya (Death  Side), Ranko (Sperma), Selain musik speed metal dan ballad yang  dibawakan Yoshiki dan Toshi, anggota lainnya adalah member band punk/hardcore, di antara lagu-lagu mereka antara lain "Tragedy of M".
Di tahun 1991, semua personil pergi ke Los Angeles untuk memulai rekaman album baru mereka, Jealousy. Setelah 7 bulan rekaman, mereka kembali ke Jepang dan merilis album Jealousy pada 1 Juli 1991  di Jepang. Album ini langsung naik ke posisi pertama tangga album  Oricon Charts. Setelah dirilisnya album ini, mereka memulai tur  berikutnya, Violence in Jealousy (1991).
Dengan dirilisnya album Jealousy, X menjadi bertambah populer  di Jepang. Selain itu, kepopuleran mereka bertambah karena lebih sering  melakukan tur dibandingkan setelah merilis album Vanishing Vision dan Blue Blood. Beberapa orang berpendapat bahwa album ini adalah "Album"-nya X, karena setiap personil menyumbangkan ide-idenya, di Visual Shock Vol.3  juga digambarkan masing-masing personil dengan lagu yang dibuatnya.  (Toshi: "Desperate Angel", hide: "Love Replica", Pata: "White wind from  Mr.Martin", Taiji: "Voiceless Screaming", Yoshiki: "Silent Jealousy").  Selama proses perekaman album ini, Yoshiki dan Taiji mulai memiliki  perbedaan konsep bermusik. Pada tanggal 5, 6, 7 bulan Januari 1992, X menggelar rangkaian konser "On The Verge of Destruction" di Tokyo Dome. Pada hari ketiga, tanggal 7 Januari 1992, konser ini merupakan konser terakhir (Last Live)  bagi Taiji yang keluar dari X karena perbedaan konsep bermusik antara  dirinya dan Yoshiki tidak dapat disatukan lagi. Lagipula Yoshiki adalah  pemimpin dari X, sehingga Taiji memilih untuk mengundurkan diri. Setelah  keluar dari X, Taiji bergabung dengan Loudness, D.T.R. dan Cloud 9.
Era X JAPAN (1992-1997)
Pada tahun 1991, X sudah sangat terkenal di Jepang, karena itu mereka mencoba "Go International"  ke Amerika Serikat. Ternyata di Amerika sudah ada band yang juga  bernama X, jadi pada 23 Agustus 1992 mereka memutuskan untuk mengubah  nama band menjadi X Japan. Pada saat itu, Heath telah bergabung dengan X Japan.
Era X Japan
Setelah pertunjukan live pertama dengan Heath di Extasy Summit'92  (pesta rock terbesar yang diadakan Extasy Records milik Yoshiki),  Yoshiki kembali harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat bermain  drum dengan ekstrem pada acara tersebut. Selama di rumah sakit, Yoshiki  menyempurnakan sebuah lagu terhebat (Ultimate Song) dari X Japan,  berjudul "Art of Life". Lagu ini adalah sebuah lagu progessive  rock/metal yang mencampurkan musik klasik dengan panjang lagu 29 menit  (menjadikannya sebagai salah satu lagu terpanjang di dunia).
Art of Life adalah demo yang diciptakan Yoshiki ketika dia menjalani  perawatan di Rumah Sakit pada era Rose & Blood,dengan nama "End of  the World". Pada saat itu Taiji masih berada di posisi bass,jadi  terdapat 2 buah demotape dari Art of Life,perbedaanya hanyalah pada  bassisst-nya saja). Lagu "Art of Life" dirilis sebagai sebuah mini album  dengan judul yang sama seperti judul lagunya
Di minggu pertama lagu ini dirilis, lagu ini langsung sukses luar  biasa. "Art of Life" hanya pernah dimainkan live sebanyak 2 kali, yaitu  pada tanggal 30 & 31 Desember 1993  saat konser "X Japan Returns" digelar di Tokyo Dome. Di saat konser, X  Japan melakukan improvisasi yang membuat lagu ini bertambah panjang  menjadi setengah jam lebih. Di konser ini juga Toshi untuk pertama  kalinya berpenampilan dengan rambut terurai ke bawah dan dengan make-up yang tidak tebal.
Musik X di bawah tangan dingin Yoshiki tak pernah berhenti  berevolusi. Warna musik mereka dimulai dari speed metal seperti  "Sadistic Desire", "Phantom of Guilt", dan "Vanishing Love", sampai ke  lagu ballad seperti "Tears" dan "Say Anything", serta Alternative Rock  berjudul "Dahlia" dan "Rusty Nail" dari era terakhir mereka. Hampir  seluruh lagu X diciptakan oleh Yoshiki dan disusun oleh hide dan Taiji  di awal karier mereka.
Kegemaran Yoshiki akan musik klasik sangat memengaruhi musik-musik X,  seperti pada lagu "Rose of Pain", "Art of Life", dan "Amethyst".  Yoshiki memiliki Album yang bernama Eternal Melody, dimana lagu-lagu X diaransemen oleh George Martin dan penata lagu untuk musik-musik klasik lainnya. Kedua album tersebut dimainkan London Philharmonic Orchestra dan dirilis tahun 1993. Yoshiki juga memilih beberapa musik klasik untuk dimasukkan ke dalam 2 buah album kompilasi berjudul Yoshiki Selection dan Yoshiki Selection II. Yoshiki juga menulis ulang lagu "Black Diamond" milik KISS menjadi lagu klasik yang terdapat di album Kiss My Ass, sebuah album tribute untuk KISS yang dirilis pada tahun 1994.
Setelah merilis ART OF LIFE, mereka merilis salah satu lagu X JAPAN  yang paling populer, "Tears" dalam bentuk single. Lagu ini dimainkan di  beberapa acara TV dan ketika konser X JAPAN Returns. Di tahun yang sama,  X juga merilis sebuah album kompilasi yang memuat single-single populer  mereka di saat masih bernama X, dan album kompilasi tersebut diberi nama X Singles.
Walaupun pada saat itu Heath telah bergabung dengan X Japan, tetapi  seluruh permainan bass yang terdapat di "X Singles" adalah permainan  bass Taiji. Hal ini sengaja dilakukan sebagai penghormatan terhadap  Taiji yang telah ikut bersama-sama membesarkan nama X.Di tahun-tahun berikutnya,X JAPAN juga terus merilis album-album kompilasi dengan Taiji diposisi bass untuk menghormatinya.
Pada 10 Juli 1994  mereka merilis single lain, "Rusty Nail". Lagu ini langsung berada di  peringkat 1 Oricon Chart di minggu pertama perilisannya, poster sampul  single ini ditempel di sepanjang jalanan di Harajuku. Pada tanggal 20-22  Mei 1994, X JAPAN berpartisipasi pada event "Aoniyoshi Great Music  Experience". Di event tersebut, X JAPAN tampil bersama Roger Taylor (Queen) dan artis-artis internasional lainnya. Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1994,  mereka menggelar konser "Aoi Yoru~Shiroi Yoru" di Tokyo Dome dan  membawakan lagu baru berjudul "Dahlia", "Scars"(SCARS on melody),  dan"Longing". Demo tape Longing dibagikan kepada beberapa orang saat  konser. Semua lagu yang disebut tadi dimasukkan ke dalam album terakhir  mereka, Dahlia.
Perpecahan band (1996-1997)
Pada bulan November 1995, X JAPAN menggelar Dahlia Tour 1995-1996 bersamaan dengan dirilisnya album kelima mereka DAHLIA.  Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1995, mereka menggelar Dahlia Tour on  Tokyo Dome untuk menyambut tahun baru. Pada 13 Maret 1996, pada konser  di Nagoya Rainbow Hall, Yoshiki kembali pingsan dikarenakan cara bermain  drum yang ekstrem. Sejak saat itu Yoshiki diwajibkan oleh dokternya  untuk mengenakan penyangga leher disaat bermain drum dikarenakan otot  pada lehernya mengalami cedera.
Setelah Dahlia Tour Final 1996, di saat X Japan mencapai puncak  kesuksesannya, Toshi mengatakan pada Yoshiki bahwa dia ingin  mengundurkan diri dari X JAPAN. Karena Toshi sudah menjadi vokalis sejak  band ini masih bernama "Noise" dan dia juga sudah menjadi icon  dari X Japan, sangatlah mustahil untuk mengganti posisi Toshi. X JAPAN  (tanpa Toshi) mengumumkan perpecahan band mereka saat konferensi pers  tanggal 22 September 1997.
Toshi terlibat semacam sekte, berhubungan dengan alam dan terapi  musikal, dipimpin oleh seseorang bernama Masaya. Banyak yang menyatakan  bahwa inilah alasan sebenarnya Toshi mundur dari X Japan. Toshi lalu  melanjutkan untuk bersolo karier,dia berkata bahwa Masaya telah menjadi  sumber inspirasi barunya dalam bermusik. Banyak desas-desus yang  bermunculan mengenai keterlibatan Toshi dan sekte yang dipimpin Masaya.  Bahkan ada yang mengatakan bahwa Toshi telah di cuci otak. Dikatakan  bahwa Toshi sempat berkelahi dengan adiknya karena Toshi telah  menghabiskan banyak uang untuk sekte yang dipimpin Masaya. Hal ini  dibantah Toshi karena Toshi mengatakan ia bertemu dengan Masaya setelah  Toshi keluar dari band, dan Masaya juga hanyalah seorang pemusik biasa.  Teori yang lain adalah karena Toshi telah menemukan "kebahagiaan"  setelah ia menikah dan musik X sangatlah berbeda dengan dirinya sekarang  (musik X JAPAN dominan berisi tentang kesedihan, kebencian dan insanity,  yang bertolak belakang dengan diri Toshi setelah menikah). Alasan  sebenarnya Toshi meninggalkan Band pada saat itu masih menjadi misteri.  Pada tanggal 31 Desember 1997, X Japan menyelenggarakan konser  terakhirnya di Tokyo Dome, The Last Live.
The Last Live
Konser terakhir dari X Japan ini nampak seperti copy dari  konser Dahlia Tour Final 1996, tetapi pergulatan emosi yang terjadi  antara para personil dengan para fans di konser ini jauh sangat besar.  Di lagu-lagu yang dimainkan menjelang konser berakhir seluruh fans  menangis, terutama di 4 lagu terakhir.
X Japan di akhir konser The Last Live
Di lagu "Forever Love" Toshi berpelukan dengan Yoshiki sambil  menangis, hal yang sebenarnya ingin dilakukan Yoshiki saat ia  menghampiri Toshi adalah memukul Toshi, tetapi ia tidak jadi  melakukannya karena teringat bahwa mereka berdua adalah sahabat baik  (mereka berteman sejak mereka masih duduk di bangku TK), karena itu  Yoshiki lebih memilih untuk memeluk Toshi saat Toshi merangkulnya.
Sesaat sebelum lagu "Endless Rain" dimulai, Yoshiki menangis saat ia  berterima kasih terhadap para personil X JAPAN dan seluruh fans. Di awal  lagu, hide juga sempat tidak kuat menahan kesedihan dan menangis.
Disaat "The Last Song" selesai dinyanyikan (dimana semua penonton  telah menangis), lagu "Tears" diputar dan layar besar di panggung  menampilkan cuplikan-cuplikan perjalanan X Japan dari saat mereka masih  sebuah band indie kecil sampai menjadi band nomor satu se-Jepang.
Di DVD The Last Live, Yoshiki memotong 3 buah lagu terakhir (Curtain  call~Say Anything, The Last Song, dan Epilogue~Tears). Hal ini  dikarenakan Yoshiki tidak pernah menginginkan X Japan bubar (jika konser  berakhir maka itu berarti X Japan telah bubar). Karena itu Yoshiki  memutuskan agar rekaman The Last Live menjadi sebuah konser yang tidak  pernah berakhir (dalam versi DVD, konser selesai di lagu "Endless  Rain"). Selain itu di konser "The Last Live" terdapat 2 buah Closing S.E.  yang dipotong sama sekali oleh Yoshiki (tidak terdapat di DVD, maupun  CD album "Last Live") yaitu "Unfinished" dan "Forever Love~Last Mix".
Setelah Bubar(1998-2006)
Setelah X Japan bubar, hide melanjutkan solo kariernya dengan band yang dibentuknya hide with Spread Beaver.  Pata ikut serta membantu hide. Pata dan heath bergabung dengan  DopeHEADz sampai band tersebut bubar di tahun 2003. Heath lalu bersolo  karier di band Lynx, dan Pata di band Ra:IN.
Toshi pergi ke tempat terpencil bersama Masaya, ia mengembangkan  musik mereka untuk menolong orang-orang sakit. Dia diberitakan di tahun  2004 bahwa ia telah menyiksa anak-anak dan mencuci otak mereka untuk  menuruti perintahnya. Toshi, dalam situsnya, mengatakan bahwa itu semua  adalah bohong, dia mengatakan bahwa ia dan Masaya tidak akan pernah  menyakiti orang-orang.
Yoshiki dan hide dipercaya berencana membangkitkan kembali X di tahun  2000, dan mencari seseorang untuk menggantikan posisi Toshi. Sebuah  tragedi besar menyebabkan hal ini tidak akan pernah terjadi saat hide  meninggal pada tanggal 2 Mei 1998, setelah malam sebelumnya ia  mabuk-mabukan. hide ditemukan tergantung di gagang pintu kamar mandinya  dengan sebuah handuk melilit lehernya. Berita ini mengejutkan seluruh  Jepang;4 orang fans memutuskan untuk bunuh diri karena tidak rela hide  meninggal, 2 di antaranya meninggal. Banyak spekulasi yang bermunculan  mengenai meninggalnya hide. Bunuh diri ataukah kecelakaan semata, tetapi  sama sekali tidak ada motif bagi hide untuk bunuh diri. Ada yang  mengatakan lirik lagu "Pink Spider" yang singlenya dijadwalkan dirilis  tanggal 3 Mei 1998 (sehari setelah meninggalnya hide)adalah semacam  "pesan kematian" atau semacamnya. Taiji, dalam buku yang  ditulisnya(berjudul "X no Sei to Shi:Uchuu wo Kaeru tomo e" atau "Death  and Life of X:To My Friends Who Flies Through Universe") mengatakan  bahwa seluruh personil X Japan memiliki kebiasaan untuk mengikatkan  handuk ke leher dan bahu mereka setelah selesai show. Kemungkinan hide  berniat melakukan hal tersebut, tetapi karena mabuk ia malah terjatuh  (hal yang sangat mungkin terjadi karena hide sedang berada di kamar  mandi) dan tidak kuasa untuk melepaskan handuk yang melilit lehernya.  Hal ini merupakan hal yang paling disetujui oleh fans-fans hide,  mengenai kematian hide. Pada tanggal 5 Mei 1998, digelar upacara  pemakaman hide. X Japan memainkan lagu "Scars" dan "Forever Love" di  upacara pemakamannya. Taiji juga datang ke pemakaman hide. Ini adalah  pertama kalinya Taiji bertemu kembali dengan para personil X Japan  setelah ia keluar dari Band tersebut.
Shock karena meninggalnya hide, Yoshiki mendapat depresi yang sangat  berat selama hampir 3 tahun, dia tidak bisa bermain atau mengarang musik  lagi.
Di akhir tahun 2000, Yoshiki pulih, dan ia mengumumkan proyek barunya Violet UK,  sebuah proyek yang mencampurkan unsur musik dengan visual dan seni. Di  tahun 2002 dia memproduseri dan membintangi iklan sebuah toko 7-Eleven,  menggunakan musik Violet UK dan beberapa konsep untuk hal tersebut.  Sayangnya, tidak banyak musik Violet UK yang dirilis ke pasaran. Di  tahun yang sama, Yoshiki mengumumkan bahwa ia akan bergabung dengan band  J-POP Globe, untuk membantu teman lamanya,Tetsuya Komuro (di tahun 1991 mereka berkolaborasi dengan nama V2, dengan Yoshiki di posisi drum, sedangkan Komuro di keyboard dan vokal).
Awal tahun 2007, Yoshiki mengumumkan bahwa ia akan membentuk band  yang beranggotakan 5 orang personil, sampai saat ini baru ada 4 orang  yang pasti bergabung dengan band tersebut yaitu: Gackt (ex. vokalis Malice Mizer) di posisi vokal, Sugizo (ex. Gitaris Luna Sea) di posisi gitar, Miyavi  (ex. gitaris Due'le Quartz) diposisi gitar, dan Yoshiki di posisi drum  dan piano, sedangkan pada posisi Bass, diisi Ju-Ken (bassis GacktJob)  tetapi hanya sebagai additional. Pada tanggal 25 May 2007, Yoshiki mengumumkan berdirinya band bernama S.K.I.N..
Di tahun 2007,Heath baru saja merilis album solo ketiganya yg  berjudul "Desert Rain" dan Taiji kembali bersolo karier dengan band  barunya "Otokaze" yang ia bentuk bersama adik perempuannya.
Pada tanggal 11 Februari 2007, di Blog-nya Toshi mengatakan bahwa ia  dan Yoshiki sudah menyelesaikan lagu baru dari X JAPAN yang bejudul  "Without You". Di bulan itu juga, pengumuman mengenai konser reuni X  JAPAN untuk merayakan 25 tahun berdirinya X JAPAN diumumkan oleh Yoshiki  dan Toshi di blog mereka masing-masing.
X JAPAN juga dikabarkan tampil dalam acara NHK Kouhaku Utagassen  pada tanggal 31 December 2007. Selain itu X JAPAN juga menyumbangkan  sebuah lagu baru sebagai soundtrack untuk film "SAW IV" yang berjudul  "I.V.".
Kembalinya X JAPAN
Setelah hampir 10 tahun bubar,X JAPAN kembali melakukan pertunjukkan  perdananya di hadapan publik pada saat pengambilan gambar untuk PV  terbaru mereka,"I.V.",di Odaiba Aqua City pada tanggal 22 Oktober 2007.
Sekitar 10.000 fans mendatangi Aqua City untuk menyaksikan kemunculan  kembali X Japan.Ke-empat personil X Japan muncul di panggung untuk  melakukan PV shooting,terlihat diatas panggung terdapat sebuah  ruang kosong,dimana disana ditempatkan sebuah gitar milik mendiang hide.  Di acara tersebut,Yoshiki mengumumkan bahwa X JAPAN akan menggelar  konser di Tokyo Dome pada musim semi 2008.
Pada tanggal 20 Januari 2008 X JAPAN digelar konferensi pers mengenai Konser Reuni X JAPAN dan sebuah live tribute untuk hide.
Rangkaian Konser "I.V.~Towards Destruction" diadakan pada 28, 29, 30  Maret 2008. Konser ini merupakan konser kembalinya X JAPAN. Pada konser  ini terdapat 3 orang guest guitarist,antara lain Richard Fortus ([[Gun’s n Roses)]), Wes Borland (ex-Limp Bizkit) dan Sugizo (Luna Sea).Konser  ini dihadiri oleh 150 ribu fans dari seluruh dunia, dan menghabiskan  biaya 2,5 Milyar Yen. Awalnya konser ini direncanakan hanya sebanyak 2  hari saja, tetapi karena banyaknya fans yang tidak kebagian tiket maka  Yoshiki memutuskan untuk menambahkan 1 hari lagi pada rangkaian konser  ini.Bagian sound gitar hide, masih diisi oleh hide sendiri menggunakan  rekaman permainan gitarnya dan layar besar dipanggung juga menampilkan  sosok hide.Di konser ini juga, X JAPAN untuk pertama kalinya memainkan 2  buah lagu baru mereka, "Without You" dan "I.V.".
Pada konser hari pertama,Destruction Night,Yoshiki pingsan  disaat memainkan Art of Life.Lagu tersebut terhenti tepat sebelum  dimulainya bagian Piano Solo, pada lagu tersebut juga dimunculkan  hologram dari mendiang hide untuk turut serta "bermain" dalam konser  tersebut. Pada konser hari kedua, Reckless Night, X JAPAN bermain  dengan 3 orang guest gitaris disaat memainkan lagu "X". Di konser ini  juga terdapat pertunjukkan dari solo project Yoshiki, Violet UK. Pada  konser hari terakhir, Creation Night, X JAPAN kembali bermain  dengan 3 orang guest gitaris disaat memainkan lagu "Orgasm" dan "X",  juga terdapat pertunjukkan dari Violet UK, dan X JAPAN kembali memainkan  Art of Life bersama dengan hologram mendiang hide (dimulai dari bagian  piano solo).
Di konser Towards Destruction, Toshi menceritakan mengenai pengalaman  dirinya selama sepuluh tahun terakhir dan meluruskan seluruh kesalah  pahaman mengenai dirinya yang beredar di antara fans. Toshi menjelaskan  di blog-nya mengenai healing music yang dia jalani, memberi  penjelasan mengenai siapa Masaya dan hal yang dia jalani setelah keluar  dari X JAPAN, dimana penjelasan Toshi memberikan bukti bahwa isu buruk  yang beredar mengenai dirinya adalah salah.
Pada tanggal 3 dan 4 Mei 2008 diadakan "hide Memorial Summit",sebuah  pesta musik yang diadakan untuk mengenang 10 tahun meninggalnya hide. X  JAPAN bermain pada tanggal 4 Mei, ditampilkan juga clip-clip kenangan  tentang hide di live X JAPAN tersebut. Hide Memorial Summit diisi oleh  banyak band besar, antara lain Dir en grey, Luna Sea, dan Versailles.
Setelah hide Memorial Summit,kondisi tubuh Yoshiki kembali  memburuk.Hal ini dikarenakan penyakit hernia pada leher Yoshiki kembali  kambuh dikarenakan pada konser Towards Destruction dan hide Memorial  Summit, Yoshiki tidak memakai penyangga leher seperti yang diperintahkan  dokternya.
Hal ini menyebabkan jadwal World Tour X JAPAN, antara lain di Paris;  Madison Square Garden,New York; dan Taipei World Center,Taiwan diundur  sampai kondisi tubuh Yoshiki membaik.
Kontrak dengan EMI Music (2011-Sekarang)
Setelah debut sukses di Lollapalooza 2010, dan sukses luar biasa  dalam tour Amerika serikat tahun 2010. Di tahun 2011 X Japan  menandatangani kontrak eksklusif berjangka 3 tahun dengan EMI Music  untuk rilisan album baru X Japan di Amerika Utara. Dan rencananya,  rilisan pertama band ini adalah single "Jade"
Live show
X Japan dikenal selalu melakukan pertunjukkan live yang  spektakuler. Di tahun 1982 (saat band baru terbentuk) mereka sering  tampil di festival-festival budaya dan beberapa pesta, hal ini  menyebabkan X Japan dengan cepat mempunyai banyak fanbase.
Sehari setelah peluncuran album pertama mereka,Vanishing Vision,mereka menggelar konser di Tokyo Nakano Kohkaido, mereka juga sudah memulai tur pertama mereka, Vanishing Tour. Di tahun 1989 mereka menggelar tur di beberapa kota,Blue Blood Tour, tur itu untuk mempromosikan album baru mereka, Blue Blood. Tur ini sukses luar biasa.
X Japan merilis album ketiga mereka pada tanggal 1 Juli 1991. Pada  bulan Januari 1992, mereka menggelar konser di Tokyo Dome selama 3  malam. Konser ini merupakan konser terakhir Taiji. Setelah Taiji keluar  dari band, X Japan berhenti melakukan tur, karena mereka sedang mencari  Bassis untuk menggantikan posisi Taiji. Di tanggal 30-31 Desember 1993,  mereka melakukan Tokyo Dome Live pertama mereka dengan Heath diposisi  bass. Konser tersebut diberi nama X Japan Returns, karena sejak  tahun 1992 mereka tidak pernah menggelar konser lagi. Konser selama dua  hari itu sukses besar, Tokyo Dome dipenuhi oleh para fans.
Di awal tahun 1995, X Japan mulai memainkan lagu-lagu baru di beberapa acara televisi Jepang seperti Music Station (dan acara spesial tahunan Super Live) dan Hey!Hey!Hey! Music Champ. Pada bulan November tahun itu, mereka menggelar Dahlia TOUR (untuk mempromosikan album terakhir mereka, DAHLIA).  Tur tersebut selesai di 2 hari terakhir tahun itu di Tokyo Dome.  Akhirnya, karena perpecahan di band, X Japan menggelar konser terakhir  mereka pada tanggal 31 Desember 1997, The Last Live.
Live show
X Japan dikenal selalu melakukan pertunjukkan live yang  spektakuler. Di tahun 1982 (saat band baru terbentuk) mereka sering  tampil di festival-festival budaya dan beberapa pesta, hal ini  menyebabkan X Japan dengan cepat mempunyai banyak fanbase.
Sehari setelah peluncuran album pertama mereka,Vanishing Vision,mereka menggelar konser di Tokyo Nakano Kohkaido, mereka juga sudah memulai tur pertama mereka, Vanishing Tour. Di tahun 1989 mereka menggelar tur di beberapa kota,Blue Blood Tour, tur itu untuk mempromosikan album baru mereka, Blue Blood. Tur ini sukses luar biasa.
X Japan merilis album ketiga mereka pada tanggal 1 Juli 1991. Pada  bulan Januari 1992, mereka menggelar konser di Tokyo Dome selama 3  malam. Konser ini merupakan konser terakhir Taiji. Setelah Taiji keluar  dari band, X Japan berhenti melakukan tur, karena mereka sedang mencari  Bassis untuk menggantikan posisi Taiji. Di tanggal 30-31 Desember 1993,  mereka melakukan Tokyo Dome Live pertama mereka dengan Heath diposisi  bass. Konser tersebut diberi nama X Japan Returns, karena sejak  tahun 1992 mereka tidak pernah menggelar konser lagi. Konser selama dua  hari itu sukses besar, Tokyo Dome dipenuhi oleh para fans.
Di awal tahun 1995, X Japan mulai memainkan lagu-lagu baru di beberapa acara televisi Jepang seperti Music Station (dan acara spesial tahunan Super Live) dan Hey!Hey!Hey! Music Champ. Pada bulan November tahun itu, mereka menggelar Dahlia TOUR (untuk mempromosikan album terakhir mereka, DAHLIA).  Tur tersebut selesai di 2 hari terakhir tahun itu di Tokyo Dome.  Akhirnya, karena perpecahan di band, X Japan menggelar konser terakhir  mereka pada tanggal 31 Desember 1997, The Last Live.
Trivia
- Mantan Perdana Menteri Jepang, Junichiro Koizumi menyatakan bahwa ia adalah penggemar berat X Japan. Ia berkata bahwa musik-musik X Japan telah mengubah cara berpikirnya sebagai seorang politisi, dan juga mengubah pandangannya mengenai masyarakat Jepang. Lagu yang paling disukai Junichiro Koizumi adalah lagu "Forever Love".
- X Japan merupakan influence terbesar bagi banyak band-band Visual Kei lainnya. Ruki (Death Voice The Gazette) bahkan berkata bahwa X Japan merupakan band yang pertama ia saksikan.
- hide,merupakan orang yang sangat dihormati oleh banyak J-Rocker.Banyak juga J-Rocker yang memutuskan untuk menjadi seorang J-Rocker karena terinspirasi oleh hide, antara lain adalah Hitsugi (gitaris Nightmare), Hiroto (gitaris Alice Nine), Takehito (gitaris Ayabie),dan Intetsu (bassis Ayabie).
- Pertemuan pertama Yoshiki dengan hide adalah ketika X dan Saver Tiger (band hide sebelum X Japan) ikut berpartisipasi dalam pembuatan album kompilasi "Heavy Metal Force III",selain itu lagu "Sadistic Desire" milik X Japan aslinya merupakan lagu milik Saver Tiger yang berjudul "Sadistic Emotion",selain itu "Love Replica" juga merupakan sebuah demo yang aslinya milik Saver Tiger(kedua lagu tersebut diciptakan oleh hide).
- Di masa Indies mereka, X bukanlah satu-satunya band yang bergaya Visual kei, band Saver Tiger hide juga bergaya Visual Kei. Hal ini mungkin disebabkan karena hide juga mengidolakan KISS, sama seperti Yoshiki,selain itu Taiji dan Jun (keduanya mantan personil X) dulunya membentuk band Visual kei bernama "Dementia",ketiga band tersebut mempunyai julukan "Three Kantou Trash Band".
- X mempunyai sebuah permainan video untuk konsol Sega Saturn yang berjudul "X-Japan Virtual Shock 001". Dalam permainan ini, pemain bertugas sebagai fotografer untuk memfoto kegiatan-kegiatan personil X Japan di atas dan di belakang panggung.
- Judul lagu DAHLIA merupakan sebuah akronim dari kata-kata yang muncul di penghujung lagu,yaitu:
"Destiny, Alive, Heaven, Love, Innocence, Always, Destroy, Aftermath, Hell, Life, Infinite" , Amethyst (kata terakhir tidak dimunculkan di dalam lagu,tetapi tedapat di hidden track album solo Yoshiki,Eternal Melody II).
- Ciri khas dimainkannya lagu "Kurenai" adalah seluruh panggung diselimuti cahaya berwarna merah pekat (kurenai).
- Lagu "Tears" dari X Japan dijadikan soundtrack sebuah film Korea berjudul "Windstruck".
- X Japan mempunyai grup orkestra yang khusus membawakan lagu-lagu milik X Japan,yaitu X Orchestra.
- Hanya di Single "The Last Song"-lah dapat dilihat rekaman lagu "The Last Song" di konser The Last Live yang dipotong oleh Yoshiki.
- Tagline X Japan adalah "Psychedelic Violence Crime of Visual Shock", sedangkan tagline sebelumnya adalah "Sexy Scandal Love Violence"
- Hampir 90% lagu-lagu X Japan diciptakan oleh Yoshiki, hal ini dikarenakan hampir seluruh personil X Japan berpikir betapapun bagusnya mereka membuat sebuah lagu, akan tetap lebih bagus lagu buatan Yoshiki.Hanya hide-lah satu-satunya personil X Japan yang berani memberi kritik terhadap lagu yang diciptakan Yoshiki, hal ini menyebabkan Yoshiki merasa sangat "kehilangan" saat hide meninggal.
- Lagu X Japan yang berjudul "Rose of Pain" bercerita tentang Ratu Elizabeth Bathory (Prancis,abad XVI & XVII) yang gemar membunuh para warganya lalu mandi dengan darah mereka,hanya untuk menjaga kecantikannya.
- Para personil X pernah bertukar-tukar posisi saat memainkan lagu 20th Century Boys, formasinya antara lain: Toshi (drum), Yoshiki (gitar), hide (vokal), Taiji (gitar), Pata (bass)
- Lagu X Japan yang berjudul X dijadikan soundtrack movie anime X
- Tidak seperti PV X Japan yang lain,promotional video untuk lagu "Rusty Nail" adalah sebuah anime
- Cover demotape pertama X Japan "I'LL KILL YOU" menggambarkan foto para korban bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di saat Perang Dunia II
- I.V. ,dapat berarti 22 November(I=abjad ke 11,V=abjad ke 22) yaitu hari dimana X JAPAN menyatakan bubar(22 November 1997),juga dapat berarti X Japan yang kini hanya tinggal mempunyai 4 personil,selain itu IV merupakan angka romawi dari 4 (seri SAW dimana I.V. dijadikan soundtrack).Namun berdasarkan Yoshiki, pada saat dia memberikan judul lagu tersebut, yang ada dipikirannya arti dari I.V. adalah 'Intravenous' (Infus), dan tidak ada arti yang lainnya. Yoshiki sendiri terkejut karena ternyata I.V. dapat memiliki banyak arti.
Penghargaan
| Tahun | Penghargaan | 
|---|---|
| 1989 | 
 | 
| 1990 | 
 | 
| 1991 | 
 | 
| 1992 | 
 | 
Personil
Final
- Yoshiki (Yoshiki Hayashi) - Drum, Piano
- Toshi (Toshimitsu Deyama) - Vokal
- Pata (Tomoaki Ishizuka) - Gitar(1987 - )
- Heath (Hiroshi Morie) - Bass(1992 - )
- Sugizo (Sugihara Yasuhiro) - Gitar (2009 - )
Mantan personil
- Taiji (Sawada Taiji) - bass(1986-1992)
- Hide (Hideto Matsumoto) - Gitar(1987-1997-meninggal)
Mantan personil (era Indie)
- Jun/Shu (Hisashi Takai) - gitar (1985, 1986)
- Hikaru - bass (1986)
- Atsushi (Atsushi Tokuo) - bass (1985)
- Eddie - gitar (1985)
- Hally (Yoshifumi Yoshida) - gitar (1985)
- Isao - gitar (1987)
- Kerry - gitar (1986)
- Satoru - gitar (1986)
- Terry (Yuji Izumisawa) - gitar (1983-1985)
- Tomo (Tomoyuki Ogata) - gitar (1984-1985)
- Zen (Zenon) - gitar (1985-1986)
Diskografi
Album studio
| Judul Album | Tanggal Rilis | Label | 
| Vanishing Vision | 14 April 1988 | Extasy Records | 
| Blue Blood | 21 April 1989 | CBS Sony | 
| Jealousy | 1 Juli 1991 | Sony Records | 
| Art of Life | 28 Agustus 1993 | Atlantic Records | 
| Dahlia | 4 November 1996 | Atlantic East West Japan | 
Multimedia
Permainan video
- X-Japan Virtual Shock 001 (Sega Saturn)
Video
- Sexy Scandal Love Violence (1987.08.XX)
- XCLAMATION (1988.XX.XX)
- ThanX ~愛をこめて~ (1989.03.16)
- Bakuhatsu Sunzen GIG|Blue Blood TOUR 爆発寸前 (Bakuhatsu Sunzen) GIG (1989.06.01)
- 刺激 (Shigeki) VISUAL SHOCK VOL. 2 (1989.12.31)
- CELEBRATION VISUAL SHOCK VOL. 2.5 (1990.09.01)
- 刺激 (Shikegi) 2 ~夢の中にだけ生きて~ VISUAL SHOCK VOL. 3 (1991.09.30)
- SAY ANYTHING ~X BALLAD COLLECTION~ VISUAL SHOCK VOL. 3.5 (1991.12.21)
- 無敵と書いてEXTASYと読む!! ~EXTASY SUMMIT 1991 AT NIPPON BUDOKAN~ (1992.02.21)
- On The Verge of Destruction ~ Hametsu ni Mukatte ~ Visual Shock Vol. 4|破滅に向かって 1992.01.07 TOKYO DOME LIVE VISUAL SHOCK VOL. 4 (1992.11.01)
- EXTASY SUMMIT 1992 ~みんな無名だった、だけど・・・無敵だった~ (1993.05.10)
- X CLIPS (1995.01.01)
- Dahlia THE VIDEO VISUAL SHOCK #5 PART I (1997.01.01)
- Dahlia THE VIDEO VISUAL SHOCK #5 PART II (1997.03.05)
- Dahlia TOUR FINAL 1996 (1997.10.29)
- X Japan Clips II|X Japan CLIPS II (2001.10.24)
- THE LAST LIVE VIDEO (2002.03.29)
- Art of Life 1993.12.31 TOKYO DOME (2003.09.24)
- Aoi Yoru 1994.12.30 Tokyo Dome 2 Days Live (2007.07.25)
- Shiroi Yoru 1994.12.31 Tokyo Dome 2 Days Live (2007.07.25)
- Aoi Yoru-Shiroi Yoru 1994.12.30-31 Tokyo Dome 2 Days Live Limited Edition DVD Box (2007.07.25)
- X JAPAN RETURNS 1993.12.30 Tokyo Dome 2 Days Live (2008.02.29)
- X JAPAN RETURNS 1993.12.31 Tokyo Dome 2 Days Live (2008.02.29)
- X JAPAN RETURNS 1993.12.30-31 Tokyo Dome 2 Days Live Limited Edition DVD Box (2008.02.29)
- X VISUAL SHOCK BOX SET 1987-1992 (2008.07.23)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar